Munas Golkar Ancol
Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, I Wayan Gunawan mengungkapkan, Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Ancol (Munas Ancol) yang digelar kubu Agung Laksono akhir tahun lalu dilalui dengan proses yang penuh kebohongan.

Kubu Agung Laksono disebut memalsukan mandat peserta Munas. Salah satu pemalsuan  mandat yang berhasil diungkap adalah mandat seorang peserta yang sudah meninggal dunia dari DPD II Golkar Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Gunawan merupakan salah satu peserta yang mengikuti konsolidasi seluruh DPD Partai Golkar oleh Aburizal Bakrie (ARB) di Jakarta selama dua hari terakhir. “Ada banyak sekali kebohongan di Munas Ancol,” kata Gunawan melalui sambungan telepon, sesaat setelah tiba di Denpasar, Kamis 12 Maret 2015.

Berbagai kebohongan dan pemalsuan mandat itu yang melatarbelakangi ARB melaporkan Agung Laksono ke Bareskrim Polri beberapa hari lalu. Gunawan mengakui melihat langsung dokumen pemalsuan itu dan ikut serta dalam rombongan ARB melaporkan kubu Agung Laksono ke Bareskrim Polri.

“Peserta dari DPD Sumenep sudah meninggal dunia tapi mandatnya diterima untuk mengikuti Munas Ancol. Munas itu dihadiri oleh peserta yang sudah meninggal,” ungkap Gunawan.

Gunawan juga menyebutkan ada peserta Munas Ancol dari Bali yang memalsukan mandat. Namun, ia enggan menyebutkan nama peserta Munas dan nama DPD tersebut.

“Saya tak perlu menyebutkannya. Saya sudah tahu semua siapa yang ikut dari Bali. Apa yang mereka lakukan di sana. Saya sudah lihat semua datanya di sana (Jakarta),” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali ini. JAK-MB