Varanasi, India, (Metrobali.com) –

Para pemilih pergi menuju tempat-tempat pemungutan suara, Senin, sebagai puncak rangkaian maraton pemilihan umum di mana Narendra Modi mengincar mahkota kemenangan untuk Partai Bharatiya Janata di kota suci Varanasi.

Modi berdiri di situs ziarah terkemuka di tepi sungai Gangga pada tahap akhir pemilu terbesar di dunia, sebuah kontes yang dirusak oleh perpecahan agama dan kampanye kejam.

Pria berusia 63 tahun itu berharap terpilih menjadi perdana menteri jika partai nasionalis Hindu dan sekutunya itu mendapatkan hasil suara terbanyak saat diumumkan Jumat.

Para pemilih pertama memenuhi tempat pemungutan suara pada pukul 07.00 pagi waktu setempat, dengan antrian awal yang menunjukkan antusiasme atas pemungutan suara lima pekan itu.

Pemilu tersebut sarat akan simbol agama, dengan keputusan Modi maju dianggap sebagai cara memperkuat identitas Hindu selama kampanye saat ia menghindari retorika garis keras yang telah melekat pada dirinya.

Kepala pemerintahan negara bagian Gujarat yang berkuasa empat kali itu telah berkampanye dengan janji pembangunan, investasi dan lapangan kerja untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu setelah 10 tahun di pemerintahan kiri partai Kongres.

Namun, Modi tetap menjadi tokoh yang dikenal karena tuduhan gagalnya bertindak sigap atas kerusuhan anti Muslim di Gujarat pada 2002, yang menewaskan setidaknya 1.000 orang segera setelah ia berkuasa di sana.

Varanasi, kota suci sekitar 680 kilometer sebelah timur Delhi tempat umat Hindu dikremasi di tepi sungai, memiliki populasi besar Muslim yang diperkirakan akan melawan Modi.

“Segala sesuatunya telah terbentuk dalam tiga hari belakangan ini, semua orang bilang Modi kalah,” kata Arvind Kejriwal, jawara anti korupsi dari Partai Aam Aadmi yang berharap bisa mengalahkan Modi dalam Pemilu.

Lebih dari 66 juta pemilih yang memenuhi syarat memberikan suaranya, Senin, di tiga negara bagian yang penting secara elektoral dalam tahap final pemilu yang dimulai 7 April.

Penghitungan suara akan dilakukan Jumat dan hasilnya diharapkan keluar pada hari yang sama.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa pemilih telah beralih melawan Kongres, yang mendominasi politik India sejak kemerdekaan karena skandal korupsi besar-besaran, melonjaknya inflasi dan pelambatan ekonomi sejak dua tahun ke belakang.

Partai Bharatiya Janata diperkirakan akan meraih lebih banyak kursi parlemen terbanyak dari 543 kursi yang ada. Namun, pertai itu kemungkinan akan sedikit jatuh dari suara mayoritas sehingga membutuhkan koalisi dengan partai kecil atau regional.

Hasil pemungutan suara pertama — survei yang diadakan sebagaimana pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara — diperkirakan Senin petang, saat pemungutan suara berakhir pukul 06.00 sore waktu setempat.

 (Ant) –