menteri-pekerjaan-umum-djoko-kirmanto-_120904155625-543

Gianyar (Metrobali.com)-

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengkritisi para bupati dan wali kota yang menekan PDAM dengan tidak menaikkan tarif, padahal biaya produksi jauh lebih mahal dari tarif yang ditetapkan.

“Misalnya kalau biaya produksi Rp 5.000, dijual dengan harga Rp 4.000, jelas merugi,” kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto saat meresmikan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan pemukiman Provinsi Bali di Instalasi Pengolahan Air SPAM Petanu Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (21/3).

Ia mengatakan, dengan alasan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, para bupati dan wali kota dengan sengaja tidak menaikan tarif PDAM, padahal biaya produksinya lebih tinggi.

Jika hal itu terjadi bukannya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, tetapi sebaliknya merugikan.

“Tidak menaikkan tarif merupakan pandangan yang salah,” jelasnya. Sebab, kalau PDAM terus menerus memasang tarif di bawah ongkos produksi bisa PDAM tinggal menunggu waktu untuk tutup.

Ke depan, untuk meningkatkan pelayanan air yang berkualitas kepada masyarakat, pihak pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden kepada PDAM yang sehat.

Dalam peraturan tersebut ditegaskan bagi PDAM yang sehat bisa meminjam uang kepada pemerintah dengan bunga yang sangat rendah.

Di sisi lain, pihak pemerintah pusat akan terus melakukan terobosan-terobosan untuk menciptakan tempat-tempat pengolahan sumber air baku yang cukup demi ketersediaan pelayanan air minum kepada masyarakat.

Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta mengharapkan ketersediaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Petanu tidak sekedar membangun instalasi untuk menyediakn air minum bagi kawasan Bali Selatan, namun ke depan diharapkan menjadi lokasi untuk meningkatkan kemampuan praktisi air minum di Indonesia .

“Bali sebagai daerah wisata sangat memerlukan ketersediaan air yang berkualitas, mudah mudahan IPA Petanu ini mampu menyediakan air sesuai harapan masyarakat Bali, dan mampu menanggulangi defesit air,” jelasnya.

Tujuan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Petanu untuk menyediakan sarana dan prasarana air minum yang akan melayani Bali Timur dari kawasan regional Bali Selatan.

SPAM Petanu memanfaatkan sumber air dari Tukad Petanu di Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar sebesar 300 liter per-detik untuk melayani air minum di Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto didampingi Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta meresmikan hasil pembangunan infrastruktur pekerjaan umum antara lain Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Petanu, Kabupaten Gainyar.

Selain itu juga SPAM Pupuan Kabupaten Tabanan, SPAM Petang, Kabupaten Badung, SPAM desa rawan air di Desa Eka Sari Kecamatan Malaya, Kabupaten Jembrana, SPAM desa rawan air Desa Beraban, Kabupaten Tabanan, SPAM desa rawan air Pancardawa, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Drainase Tukad Teba, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Drainase Sistem IV, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar dan Sanimas Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan. AN-MB