Andi Amran Sulaiman

Bengkulu (Metrobali.com)-

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan industri pangan mulai dari sektor hulu hingga hilir harus siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai berlaku pada Desember 2015.

“Kalau tidak disiapkan dari sekarang, industri pangan akan kalah menghadapi MEA,” kata menteri saat kunjungan kerja di Bengkulu, Rabu (4/3).

Ia mengatakan prioritas utama untuk menyiapkan sektor pertanian khususnya tanaman pangan adalah perbaikan infrastruktur, terutama irigasi dan ketersediaan sarana produksi lain.

Perbaikan irigasi dan ketersediaan sarana produksi pertanian diharapkan mampu meningkatkan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

“Bisa dibayangkan kalau petani kita tidak siap, sedangkan beras dari negara tetangga lebih harum, enak dan murah,” kata dia.

Karena itu, waktu yang masih ada akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempersiapkan infrastruktur pertanian sehingga petani Indonesia mampu bersaing.

Selain fokus pada produksi tanaman pangan dengan memperbaiki sarana irigasi yang mengairi sawah seluas tiga juta hektare, Kementerian Pertanian juga akan mengembangkan industri hilir.

“Industri gula akan dikembangkan dengan membangun 10 pabrik gula dan berlanjut ke komoditi lain seperti kopi, kakao dan lainnya,” kata menteri.

Kunjungan Menteri Pertanian ke Bengkulu, selain panen raya padi di Desa Pulo Geto Kabupaten Kepahiang, juga menyerahkan secara simbolis bantuan traktor tangan, mesin pompa air, mesin panen padi dengan jumlah masing-masing sebanyak 71 unit untuk kelompok tani dalam sembilan kabupaten di Provinsi Bengkulu yang dipusatkan di Rejanglebong. AN-MB 

activate javascript