Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Negara-Negara Asia Pasifik akan membahas fasilitas visa untuk mempermudah pergerakan antarnegara anggota.

“Dengan adanya kerja sama fasilitas visa, kita bisa berharap akan ada peningkatan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia,” kata Mari Elka Pangestu seusai rapat koordinasi persiapan KTT APEC di Jakarta, Jumat (21/6).

Mari mengatakan fasilitas kemudahan visa itu merupakan wujud dari rencana aksi Inisiatif Fasilitas Perjalanan (APEC-TFI) yang sudah diluncurkan para pemimpin negara-negara anggota.

Dengan adanya fasilitas kemudahan itu, kata Mari, negara-negara anggota APEC akan saling bertukar data, sehingga proses pemberian visa akan lebih cepat.

“Atau seperti yang sudah ada sekarang, yaitu ‘APEC Bussiness Card’ yang sudah berlaku di beberapa negara, sehingga pemegang kartu itu sudah tidak perlu visa,” tuturnya.

Mari mengatakan kemungkinan negara-negara anggota APEC juga bisa membuat sistem serupa bagi wisatawan tertentu yang sudah dipercaya dan masuk kategori berisiko rendah.

“‘Trusted traveller’ dengan kategori ‘low risk’ bisa saja memperoleh kemudahan dalam mendapatkan visa,” ujarnya, menambahkan.

Kemudahan itu, kata Mari, belum mengarah pada pembebasan visa. Menurut dia, pembebasan visa dilakukan hanya untuk beberapa kategori tertentu saja. Fasilitas kemudahan visa diharapkan meningkatkan dan mengembangkan pariwisata di negara-negara APEC.

“Bagi Indonesia, itu bisa mendukung target 10 juta wisatawan mancanegara pada 2014 dan 25 juta wisatawan pada 2025. Studi di seluruh dunia menunjukkan langkah mempermudah visa bisa meningkatkan jumlah wisatawan 10 persen hingga 20 persen,” tuturnya.

Terkait KTT APEC yang akan diadakan di Bali Oktober mendatang, Mari memperkirakan akan dihadiri lima hingga tujuh ribu orang dari kalangan pemerintah, pelaku usaha dan media. Hal itu, kata dia, tentu merupakan hal yang menguntungkan bagi Indonesia.INT-MB