Nusa Dua, Bali (Metrobali.com)-

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menganggap isu penyadapan yang diduga dilakukan Australia sehingga mengakibatkan hubungan kedua negara merenggang belum mempengaruhi pariwisata Indonesia khususnya terkait kunjungan turis Australia.

“Sementara ini tidak terlihat ada pengaruhnya karena kita mementingkan ‘people to people’ connection,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu ditemui usai pembukaan “World Culture Forum” (WCF) di Nusa Dua, Bali, Senin (25/11).

Pihaknya menilai memanasnya hubungan diplomatik kedua negara itu tidak mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan dari Negeri Kanguru itu termasuk tidak adanya pembatalan kunjungan ke Indonesia.

“Sementara ini masih ada upaya antarpemerintah melalui jalur diplomasi terus berjalan untuk atasi masalah yang kita hadapi,” ucapnya.

Meski Pemerintah Australia telah mengeluarkan “Travel Advisory” atau imbauan untuk berhati-hati dalam bepergian kepada warga negaranya, namun Mari melihat hal tersebut merupakan hak setiap negara untuk melindungi warganya.

“Itu hak negara dan waktu lain juga keluarkan,” ujar Mantan Menteri Perdagangan itu.

Ia menyatakan bahwa Kepolisian Republik Indonesia telah menjamin keamanan setiap wisatawan yang berkunjung ke Tanah Air, termasuk Australia.

“Kapolri telah menjamin keamanan semua turis, baik Australia maupun dari negara manapun,” katanya.

Wisatawan Australia, kata Mari, merupakan salah satu negara penyumbang turis terbesar dalam pariwisata Indonesia dan selalu menduduki posisi tiga besar kunjungan turis berdasarkan warga negara.

Kemenparekraf sendiri menargetkan kunjungan turis Australia berwisata ke Indonesia tahun 2013 mencapai 1 juta orang.

Provinsi Bali menjadi salah satu daerah tujuan wisata favorit wisatawan asal Australia. AN-MB