Foto Menkes Meninjau Sal Mawar

Karangasem (Metrobali.com)-

Menteri Kesehatan RI,  dr. Nafsiah Mboi, Senin (17/3/2014) mengunjungi RSUD Karangasem. dalam kunjungannya tersebut, mengapresiasi upaya Bupati  Karangasem I Wayan Geredeg melakukan terobosan membangun Rumah Sakit dengan melakukan pinjaman dana.

Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, melaporkan Tahun 2005 Karangasem menjadi satu- satunya Kabupaten tertinggal di Bali, melalui berbagai integrasi program lintas kementrian pada tahun 2010 berhasil keluar dari ketertinggalan sesuai evaluasi Kementrian PDT dan sampai tahun 2013 dalam status pedampingan dan pemantauan dan minta perpanjangan sampai tahun 2015 karena keterbatasan anggaran yang dimiliki.

Selain itu, Bupati Wayan Geredeg juga mengatakan, RSUD Karangasem kini melayani 15 jenis pelayanan kesehatan didukung fasilitas poliklinik rawat jalan, Ponek, Bedah Sentral dengan 3 ruang OK, Radiolgi dengan fasilitas CT Scan dan RO, Hemodialisa dengan 12 mesin dialisis, ruang rawat inap dengan189 tempat tidur terdiri dari 2 VVIP, 22 VIV A, 10 VIV B, 9 Kelas Satu, 16 Kelas Dua dan 130 Kelas Tiga. Disamping itu RSUD` Karangasem juga didukung 36 dokter umum diantaranya 23 PNS dan 13 non PNS, S2 1 orang, spesialis Obgyn 3 orang, Penyakit Dalam 2 orang, Bedah 2 orang, Anak 1 orang, THT 1 orang, Mata 1 orang, Anastesi 1 orang, Radiologi 1 orang Patologi Klinik 1 orang, Gigi 3 orang dan Apoteker 1 orang S2 Kesehatan 2 orang, Perawat 104 orang, Bidan 46 orang dsb, keseluruhan berjumlah 696 orang terdiri 326 PNS, dan 370 non PNS. “Kami saat ini kekurangan dokter sekitar 27 orang, termasuk juga dokter ahli,” ujar Wayan Geredeg.

Wayan Geredeg juga mengakui, permasahalan yang dihadapi antara lain kurangnya ruang rawat inap kelas 1,2 dan 3 terlebih dengan berlakunya BPJS 2014, kekurangan alat kesehatan dan SDM profesional, kurangnya sosislisasi BPJS, rendahnya budaya kesehatan pengunjung. Upaya yang dilakukan  antara lain perluasan gedung dan fasilitas pendukung Rp. 450.000.000 dari APBD` Kabupaten tahun 2011, pembangunan gedung berlantai 3 senilai 46 milyar dari pinjaman PIP, pembuatan DED 3 gedung rawat inap kelas III Rp. 350.000.000 bersumber dari APBD II dan Pengadaan alkes sebesar Rp. 4.965.000.000 bersumber dari APBNP tugas pembantuan tahun 2013 dan berbagai usulan pembangunan lainnya hingga tahun 2015 baik kepada pemprop Bali maupun pusat.  “Untuk lahan sudah kami sediakan, tinggal dana pembangunannya saja, sehingga kedepannya nanti, gedung lama akan kami pakai untuk pembuatan taman,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, mengatakan, pentingnya memberikan prioritas terhadap pelayanan kesehatan masyarakat mengingat derajat kesehatan merupakan salah satu tolak ukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk itu pemerintah secara bertahap terus meningkatkan pembanguan infrastruktur kesehatan secara bersinergis dengan pemerintah daerah, agar secara simultan dapat ditingkatkan pelayanan khususnya kepada masyarakat kurang mampu.

Menkes Nafsiah Mboi mengapresiasi pembangunan gedung baru RSUD Karangasem yang cukup luas dan megah sehingga lebih menjamin kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ia berpesan agar diperhatikan lingkungan rumah sakit yang asri dan nyaman sehingga membuat pengunjung betah dan mempercepat kesembuhan dari sakit yang diderita. “Masyarakat perlu terus didorong kesadarannya terutama terhadap budaya hidup sehat (PHBS) untuk dapat menggalakkan program pencegahan disamping pelayanan  penanganan secara langsung,” ungkap Menkes.

Sebelum melakukan dialog dengan petugas medis RSUD Karangasem , terlebih dahulu Menkes melakukan peninjauan keliling di sal Mawar dan melihat dari dekat gedung baru yang sudah bisa dimanfaatkan untuk pelayanan rawat inap. BUD-MB