DCIM100MEDIADJI_0636.JPG

NUSA PENIDA (Metrobali.com)-

Gerakan penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa kian membesar. Satu persatu wilayah di Bali semakin berani menunjukan sikap dan kepeduliannya terhadap Teluk Benoa. Bahkan, Pulau nan jauh di seberang, Elemen masyarakat Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Klungkung  menyatakan diri dengan tegas menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.

Dalam mempertegas aksinya, Ratusan pemuda dan puluhan peselancar warga asli Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ini menggelar aksi damai dengan berjalan kaki sejauh 2 kilo meter dari catus pata Desa Lembongan hingga Jembatan Kuning penghubung Lembongan dan Ceningan sambil memungut sampah pada Minggu pagi (21/2).

bersih pantai dan long march (1) bersih pantai dan long march (3)acara bersih pantai dan long march.

Komang Muliawan, 29 yang menjadi humas di dalam kegiatan tersebut, disela-sela aksi menjelaskan aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas serta kepedulian terhadap Teluk Benoa yang mau di reklamasi seluas 700 hektar. “Meski kami jauh dari Teluk Benoa, tetapi kami meyakini bahwa reklamasi tersebut akan berdampak pada pulau kami,” ujarnya.

DCIM100MEDIADJI_0613.JPG

Lebih lanjut, dalam penjelasanya menjelaskan, sepanjang pesisir barat pulau Ceningan serta selatan dan utara pulau Lembongan sudah mengalami pengkikisan pesisir yang cukup parah akibat reklamasi di Serangan. “Kami ini hidup di pulau yang kecil, pulau kami berhadapan dengan Samudra Hindia, jika reklamasi dilakukan, berdasarkan riset para ahli akan berdampak pada pulau kami juga,” ujarnya di sela-sela aksi.

Nusa Penida yang terdiri dari 3 pulau, yakni Nusa Gede (Penida), Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ini juga dikatakan kehidupannya seratus persen dari laut dan wisata bahari. Untuk itu pula, Muliawan mengajak untuk sama-sama menjaga kehidupan biota laut dan terumbu karang. “Laut mestinya kita jaga, jangan di rusak dengan melakukan reklamasi seperti yang akan dilakukan di Teluk Benoa,” harapnya.

Meski begitu, Muliawan mengatakan hal ini bukan sebagai wujud anti terhadap investor. “Bukan, kami bukan anti investor, tetapi kami anti kepada investor yang memaksakan kehendak dan namun juga mengabaikan lingkungan,” tegasnya.

Sementara itu, Gede Lama, 35, yang juga salah satu peserta aksi meminta agar pembangunan tidak hanya dilakukan di Bali Selatan saja, namun juga harus diperhatikan di wilayah lainnya. “Banyak daerah di Bali yang perlu dikembangkan, Bali mesti dilakukan pemerataan pembangunan juga, agar tidak terjadi ketimpangan,” harapnya.

Selain aksi bersih – bersih dan pemasangan baliho penolakan diberbagai titik di Lembongan dan Ceningan, dalam aksi damai ini, para peselancar pun ikut unjuk gigi dengan melakukan aksi paddle dengan board selancar diikuti jukung kecil dengan membawa sepanduk besar ketengah laut. FB-MB