Tuntut Janji

Mangupura (Metrobali.com)-

Sejumlah pemuda yang tergabung dalam perkumpulan Nusa Dua Bersatu (NDB)‎ memblokir jalan Siligita pada Senin (23/2) siang.

Mereka meminta keadilan pihak Hotel Ritz Charlton Nusa Dua, Badung dalam merekrut tenaga kerja lokal, karena hampir 6 bulan lamanya, lamaran yang diajukan melalui kelurahan setempat tak mendapatkan respon dari pihak manajemen Hotel bintang lima tersebut.

Padahal tahapan seleksi telah dilalui namun mereka tak kunjung mendapatkan kejelasan.‎

“Kami membawa aspirasi dari warga, khususnya pemuda. Dimana rekruitmen yang dilakukan oleh pihak Ritz Charlton tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” jelas Komang Sudiarta, Ketua NDB.‎

Akhirnya, puncak kekesalan puluhan pemuda yang berasal dari desa Bualu dan sekitarnya tak terbendung lagi. Mereka memblokir sebagian jalan Siligita Selatan, selama dua jam.

Akhirnya dilakukanlah mediasi dengan sejumlah tokoh masyarakat setempat, para pemuda, pihak manajemen hotel, Camat dan Kapolsek Kuta Selatan. ‎Namun sayang, mediasi yang dilakukan belum mencapai sebuah kesimpulan. Sebab perwakilan pihak Ritz-Curlton yang hadir mengaku bukanlah orang yang bisa memberikan kewenangan memutuskan.

Dikonfirmasi kepada Lurah Benoa I Wayan Solo mengatakan, awalnya manajemen Ritz Charlton cukup koperatif, karena dalam rangka pengembangan pihak Ritz Charlton mau bekerjasama dalam hal perekrutan tenaga kerja.

Namun seiring berjalannya waktu, komitmen tersebut semakin tidak menemui kepastian. Sebab dari sekian kali seleksi dan interview, tidak ada kejelasan nasib warga yang melamar.‎

“Dulu saya jelaskan agar nantinya pihak Ritz Charlton jangan menekankan sektoral, tapi akomodir warga masyarakat Bualu, Peminge dan Kampial. Itu diterima positif dan diberikan ketentuan persayaratan melamar, serta telah kita ajukan dan klasifikasi serta telah melalui serangkaian seleksi oleh pihak hotel. Namun kenyataannya ini yang tidak pernah terbukti lolos seleksi dan menggantung,”jelas Solo.‎

Dikatakannya, ada sekitar 86 orang orang pelamar yang terkategori warga kelurahan Benoa asli yang telah diajukan melalui kelurahan, namun hingga kini tak ada kejelasan.

Sementara pihak Ritz Charlton mengungkapka, jika ada 97 orang yang dinyatakan sudah diterima dari Peminge dan Sawangan dari 107 jumlah pelamar. Dan anehnya, dari rekrutmen yang juga sudah berjalan dan operasional juga sebagian sudah berjalan, namun kepastian akan penyerapan tenaga kerja yang mengajukan dari kelurahan belum jelas. Sedangkan mekanisme yang diajukan dari desa adat penyanding ada yang sudah lolos.

“Saya sendiri kaget akan aksi demo ini. Namun katanya mereka juga sudah memberitahukan aksi tersebut kepada pihak chip security Made Dila. Karena hari ini belum ada kesepakatan, maka tanggal 25 Pebruari, akan ada pertemuan lagi di Ritz-Carlton,” jelasnya.‎

Pihak manajemen Hotel Ritz Carlton yan diwakili olehn Made selaku HRD, enggan berkomentar banyak terkait masalah tersebut. Dirinya hanya berkomentar singkat dan mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah masalah miss komunikasi antara pihak hotel dengan sejumlah pelamar tersebut.

Pihaknya pun berjanji akan menanyakan kepada pihak Marketing terkait permasalahan tersebut.SIA-MB