Jembrana (Metrobali.com)-
Pengamanan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali melibatkan 6700 lebih personil. Semua pintu masuk ke Bali juga dijaga ekstra ketat.
“Pengamanan G20 nanti melibatkan 6.722 anggota” ujar Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra kepada awak media seusai meresmikan Pos Lantas Sudirman Dewata Polres Jembrana dan Pos Lantas Tohpati Polresta Denpasar, Selasa (2/8/2022) di Kabupaten Jembrana.
Jumlah ini kata Kapolda Bali, tidak hanya Polda Bali namun juga BKO dari Mabes Polri, baik itu dari Pol Udara, Densus dan unsur-unsur lainnya termasuk lalulintas. Karena bagaimanapun juga dibutuhkan sarana dan prasarana serta personil yang lebih dibandingkan kegiatan operasi harian lainnya.
Sedangkan dalam pelaksanaannya disebutnya dikelola dalam Operasi Agung 2022 dengan pola pengamanan terbuka dan tertutup dengan sistem pola zona dan ring di lokasi-lokasi yang tersebar sebagai obyek kegiatan pelaksanaan G20. Mulai dari Bandara, selama perjalanan, tempat penginapan, lokasi kegiatan atau tempat lainnya yang digunakan untuk kegiatan para delegasi.
“Prosesnya tentunya dari kedatangan sampai delegasi itu kembali meninggalkan Indonesia” jelas Kapolda Bali didampingi Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana dan Bupati Jembrana I Nengah Tamba.
Ditegaskan Kapolda, pengamanan KTT G20 dilakukan menyeluruh dari sekitar lokasi pertemuan dan di semua pintu masuk ke Bali. Seperti Pelabuhan Gilimanuk, kemudian Padangbai, celukan bawang hingga Benoa.
Pengamanan di pintu masuk sangat penting dilakukan namun lebih bersifat ke preventif atau pencegahan seperti pemeriksaan KTP yamg dilaksanakan secara temporer dan berlanjut. “Kegiatan ini dengan maksud memberikan rasa nyaman dan aman terhadap orang-orang yang akan masuk Bali” jelasnya.
Pengamanan sejatinya sudah dilaksanakan mulai Desember 2021 lalu karena setiap bulan ada kegiatan yang berkaitan dengan event G20 ini. Namun, pengamanan disesuaikan dengan kegiatan delegasi. Dan puncaknya dilaksanakan pada tanggal 14-15 November mendatang.
Disinggung mengenai kondisi terkini dan potensi kerawanan di Bali, Kapolda Bali Irjen Pol. Jayan Danu Putra menegaskan bahwa hingga saat ini kondisi masih terkendali. Selain unsur aparat, masyarakat juga diharapkan untuk ikut menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing.
“Bagaimanapun juga kepedulian masyarakat untuk menjaga keamanan di wilayah masing-masing sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Tanpa masyarakat, petugas tidak bisa bekerja secara optimal. Kami tegaskan partisipasi masyarakat sangat mendukung berjalannya acara ini” ungkapnya.
Selain Polri lanjut Kapolda Bali, pengamanan juga dari dilakukan dari unsur TNI bahkan Mabes TNI menurunkan anggotanya sesuai dengan eskalasi atau tingkatan yang sudah direncanakan di kesatuan masing-masing.
Terkait peresmian Pos Lantas Sudirman Dewata dengan arsitektur Bali disebutnya merupakan salah satu implementasi dari Perda nomor 5 tahun 2015 tentang bangunan berarsitektur Bali. Dan nantinya diharapkan dapat terwujud di setiap Polres di Bali. “Paling tidak nanti di setiap polres ada satu atau dua pos lantas seperti ini (Pos Lantas Sudirman Dewata)” harapnya.
Selain bentuknya berarsitektur Bali, juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang sangat smart. “Jadi, Pos Lantas tidak hanya dijaga oleh orang saja, tapi dilengkapi dengan CCTV dan pusat kendali informasi. Ini sangat berguna untuk masyarakat karena juga tempat untuk melaporkan suatu kejadian” pungkasnya.
Pewarta : Komang Tole