Seoul, (Metrobali.com) –

Korea Utara pada Senin memperingatkan bahwa Korea Selatan akan membayar “mahal” untuk kritikan terbarunya atas program nuklir dan sistem politik Pyongyang, dengan mengatakan mereka melanggar perjanjian untuk menghindari fitnah.

Peringatan Komite untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK) itu muncul beberapa hari setelah Pyongyang mengecam usulan penyatuan kembali Korea dari Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye sebagai “lamunan orang sakit jiwa”.

Park kembali menjadi fokus kemarahan Korea Utara, dengan CPRK mencela komentar yang dibuat Park selama tur baru-baru ini di Eropa .

“Prajurit dan orang-orang kami… tidak akan pernah mentolerir upaya pasukan musuh untuk menghina sistem kami dan akan memastikan mereka membayar harga yang mahal untuk komentar gegabah mereka,” kata komite itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor berita resmi KCNA .

Selama lawatannya, Park memperingatkan bahwa bahan nuklir Pyongyang bisa berakhir di tangan teroris dan memperingatkan kemungkinan terjadinya bencana serupa Chernobyl di kompleks nuklir utama Korea Utara.

CPRK juga mempermasalahkan “komentar fitnah kejam” Park mengenai represi politik dan pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara .

“Ini menunjukkan Park adalah tokoh dan penyebab utama dari fitnah penghinaan,” katanya.

Berdasarkan atas kesepakatan yang dicapai dalam pembicaraan tingkat tinggi yang langka di bulan Februari, kedua Korea telah memutuskan -atas desakan Pyongyang- untuk menghentikan saling melancarkan hinaan lisan.

Klausul “tidak ada” fitnah selalu akan terbukti bermasalah, dengan Korea Utara bersikeras agar klausul itu harus meliputi media Korea Selatan maupun kelompok swasta dan individu.

Pyongyang melihat komentar Park di Berlin dan di sejumlah tempat lain sebagai melanggar perjanjian, dan dalam beberapa pekan terakhir telah mengarahkan serangan personal pada presiden itu. Pada satu kesempatan ia digambarkan sebagai “seorang wanita petani yang mengoceh sendiri”.

Pernyataan CPRK, Senin, juga mengkritik para menteri pertahanan, unifikasi dan luar negeri Park, serta “manusia sampah” yang bersaksi di hadapan panel PBB terkait penyelidikan pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.

“Hubungan Inter – Korea runtuh karena fantasi jelek dan kampanye pihak berwenang Korea Selatan … dan media konservatif jahat,” kata CPRK.

“Kami tidak akan mentolerir kampanye jahat oleh Korea Selatan dan akan merespon tegas,” katanya.

Pernyataan itu juga termasuk penolakan datar pertama yang dilakukan Korea Utara terkait dengan penemuan tiga pesawat intai di Korea Selatan.

Kementerian Pertahanan Seoul pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya yakin Korea Utara berada di belakang tiga pesawat intai yang ditemukan di sejumlah tempat berbeda di negara itu.

“Pasukan musuh makin meningkatkan fitnah dan kampanye mereka dengan fabrikasi insiden konyol pesawat intai itu,” kata CPRK.

(Ant) –