Jpeg

Kolam Renang bertaraf internasional, Terbengkalai dan Lantainya Retak/MB
Buleleng, (Metrobali.com)-
Wakil Ketua II DPRD Buleleng, I Made Adi Purnawijaya,S.Sos, Senin (9/5) menerima belasan warga masyarakat Kelurahan Banyuasri, Singaraja dan Sekretaris LSM Forum Peduli Masyarakat Kecil (FPMK) Buleleng, I Ketut Suartika di DPRD Buleleng. Kehadiran warga dan LSM digedung dewan yang terhormat ini, guna mempertanyakan keberadaan kolam renang bertaraf internasional yang kedaannya sekarang sangat memperihatinkan.
Artinya kondisi kolam renang yang menghabiskan dana rakyat miliaran rupiah itu terbengkalai dan tidak terurus, dimana lantainya retak dan mengelupas serta digenangi air yang berubah warna menjadi kecoklatan dan keruh. Malahan dituding menjadi penyebab maraknya penyebaran demam berdarah disekitar lokasi kolam renang.
Seperti yang disampaikan Ketua RT VI, RW II Kelurahan Banyuasri, Artha Benny. Menurutnya kondisi kolam renang yang tidak terawat dan terlihat terbengkalai itu sangat meresahkan masyarakat sekitarnya. Pasalnya disinyalir kondisi kolam renang yang digenangi air berubah warna kecoklatan dan keruh sehingga menjadi tempat bersarang dan berkembang biaknya nyamuk.”Terbukti enam orang warga kami menderita sakit demam berdarah” ungkapnya.”Keluhan kami ini agar didengar dan ditindak lanjuti, guna mengantisipasi penyebarannya” imbuh Artha Benny.
Sementara itu dari LSM FPMK, Ketut Suartika yang akrab disapa Tut Nyok ini dengan tegas mengatakan kondisi kolam renang yang menghabiskan  anggaran milyaran rupiah yang kini kondisinya terbengkalai, perlu ada kejelasan terkait dengan pertanggung jawabannya.”Siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini, apakah Pemkab Buleleng atau rekanan dan terutama masalah anggaran” ujarnya.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua II DPRD Buleleng I Made Adi Purnawijaya langsung eluncur kelokasi kolam renang yang ada di Kelurahan Banyuari. Dalam tinjauannya di lapangan, ia begitu terkejut melihat kondisi kolam renang yang lantainya sudah ada retak.”Waah ini sudah bukan lagi perkara sepele dan harus segera disikapi. Disamping sudah ada yang retak dan saat diketok-ketok , mengeluarkan bunyi kalau lantainya itu mudah rusak” terangnya sambil menyentuh lantai yang sudah retak dan mengelupas.
Pada kesempatan itu ia mengungkapkan dengan kondisi kolam yang saat ini terkesan terbengkalai dan tidak terurus, jangan sapai nantinya berujung ada kerugian negara.”Mudah-udahan tidak ada kerugian negara nantinya” ucap Made Adi Purnawijaya.”Saya akan berkoordinasi dengan Komisi II DPRD Buleleng melalui rapat internal” pungkasnya.
Perlu diketahui disini, anggaran pengerjaan kolam renang ini sebesar Rp 9,9 miliar malahan ada yang mengatakan Rp 10,2 miliar. Kolam renang ini dibangun di atas lahan seluas 1,4 Hektar yang merupakan tanah Pertanian Pemprov Bali yang berlokasi di jalan Pidada, Kelurahan Banyuasri, Singaraja, dengan nomor kontrak 05/PPK/Disdik/2015, dan nomor SPMK 06/PPK/Disdik/2015, oleh PT. Tunas Jaya Sanur. Uniknya lagi setelah penyerahan tahap pertama pada tanggal 7 Agustus 2015 lalu, digunakan ajang Porprov Bali, Kejuarnas Polo Air U-16, serta Pra PON Polo Air Putri. Selesai dipergunakan untuk ajang Porprov Bali, terungkap kalau listriknya tidak terbayarkan alias ngutang. Wal hasil listrik akhirnya diputus. Sehingga terbengkalailah kolam renang ini. GS-MB