Gianyar (Metrobali.com) –

 

Kegiatan pengabdian masyarakat melalui dengan terselenggaranya Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) XXV Universitas Udayana pada 21 Agustus lalu menjadi kesempatan utama mahasiswa sebagai tokoh utama pemberi solusi dari masalah yang terjadi di masyarakat.

Seperti halnya di Desa Puhu, sebagai salah satu wilayah agraris di Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar dengan masyarakatnya yang hidup dan berkembang dari sumber daya alam yakni peternakan babi dan sapi serta perkebunan pisang klutuk atau lebih dikenal dengan pisang batu.

Pisang Klutuk atau Pisang Batu merupakan salah satu potensi utama di Desa Puhu. Biasanya masyarakat memanfaatkan pohon Pisang Klutuk hanya di bagian daunnya saja, yang kemudian dijual dan digunakan sebagai bahan pembungkus makanan atau hanya sebagai bahan pelengkap di upacara keagamaan. Sedangkan, bagian atas akar pohon Pisang Klutuk yaitu bonggol biasanya tidak dimanfaatkan yang berujung membusuk dan dibuang. Padahal, jika ditinjau kembali mengenai kandungan gizi bonggol pisang itu sendiri memiliki gizi tinggi dan beragam yang dapat diolah menjadi salah satu olahan makanan dengan daya peluang ekonomi.

Dilihat dari kandungan gizi, merujuk dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat di tahun 2018 bahwa, dalam seratus gram bonggol pisang basah terkandung; Kalori 43,00 kkal, Protein 0,60 g, Lemak 0,00 g, Karbohidrat 11,60 g, Kalsium 15,00 mg, Fosfor 60,00 mg, Zat Besi 1,00 mg, Vitamin B1 0,01 mg, Vitamin C 12,0 mg. Sedangkan untuk bonggol pisang kering terkandung; Kalori 245,00 kkal, Protein 3,40 g, Lemak 0,00 g, Karbohidrat 66,20 g, Kalsium 60,00 mg, Fosfor 150,00 mg, Zat Besi 2,00 mg, Vitamin B1 0,04 mg, Vitamin C 4,0 mg.

Menyadari adanya ketimpangan tersebut, membuat Kelompok Mahasiswa KKN PPM XXV Universitas Udayana di Desa Puhu menyelenggarakan kegiatan Edukasi Inovasi Pengolahan Abon Bonggol Pisang Klutuk kepada ibu-ibu di Banjar Penginyahan Desa Puhu. Kegiatan yangbterselenggara dari pukul 14.00 WITA dihadiri oleh ibu-ibu dari kelompok PKK dan Kader Posyandu Desa Penginyahan. Acara yang diawali dengan mahasiswa KKN menjelaskan peluang dari bahan dan pemanfaatan bonggol pisang. Kemudian dilanjutkan dengan sesi demonstrasi memasak abon bonggol pisang klutuk bersama mahasiswa KKN. “Kreatif sekali kami baru tahu bisa diolah menjadi masakan ini dan juga bahannya alami juga mudah dicari disekitar, sehingga kami sangat mengapresiasi dari inovasi yang dikenalkan kepada kami. Semoga ibu-ibu disini bisa mencoba dan dikembangkan serta menjadi tambahan ilmu untuk kami yang dapat menjadi peluang bisnis yang dapat dikembangkan berbasis rumah tangga atau UMKM” ujar, I Gusti Ayu Sari Sukadewi, selaku istri Kelian Banjar Penginyahan.

Oleh karena itu, melalui terselenggaranya kegiatan Edukasi Inovasi Pengolahan Abon Bonggol Pisang Klutuk diharapkan “Semoga kesempatan ini dapat menjadi peluang baik dari mahasiswa maupun masyarakat terutama ibu-ibu bersama untuk kreatif dan tanggap dalam memanfaatkan peluang yang nantinya dapat mewujudkan masyarakat yang berdaya.” ujar Dwi Prema Satya Radha Rani Krishna selaku ketua panitia kegiatan Edukasi Inovasi Pengolahan Abon Bonggol Pisang Klutuk. Sesuai pula dengan tema utama kegiatan Kelompok KKN PPM XXV Universitas Udayana Desa Puhu 2022 yakni, Sinergi Pemberdayaan Desa Puhu Berbasis Masyarakat Berdaya, Wujudkan Desa Sejahtera melalui strategi PEKA: Produktif, Eksis, Kreatif, Adaptif yang dicerminkan dengan rangkaian beberapa program kegiatan.

 

Pewarta : Hidayat