Denpasar (Metrobali.com)-

Guna memantapkan komitmen yang telah disepakati bersama antara pihak Angkasa Pura dan P2B, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta kembali mengundang kedua belah pihak bersama dengan instansi terkait serta institusi penegak keamanan, untuk membahas lebih dalam kisruh yang terjadi di P2B agar tidak semakin berlarur-larut, di Ruang Kerja Wakil Gubernur Bali, Senin (4/11).

Dalam pertemuan tersebut, Wagub Sudikerta menekankan pada komitmen yang telah mereka sepakati dan juga mengharapkan proses pelelangan tempat usaha untuk diserahkan kepada pihak P2B untuk menentukannya, “Proses pelelangan memang harus dilakukan namun hal tersebut diharapkan bisa diserahkan kepada pihak P2B dalam menentukan dan menyeleksi proses lelang tersebut karena jika dilakukan oleh pihak Angkasa Pura takutnya akan menuai protes karena ada pihak-pihak dari luar selain P2B yang ikut masuk dalam proses pelelangan tersebut, maka kita minta kebijakannya agar diserahkan langsung ke pihak P2B namun dalam pelaksanaanya Angkasa Pura juga ikut memantau dan mengawasi,” terang Sudikerta.

Sudikerta juga menginginkan agar kisruh ini dapat segera terselesaikan mengingat jika ini terjadi berlanjut-lanjut maka akan menghambat kinerja dari pemerintah daerah itu sendiri, “Saya minta ini segera dituntaskan, saya tidak mau ini berlarut-larut, ini akan menghambat kinerja kita karena masalah pemerintah yang lain masih banyak jadi saya harap hari ini harus dituntaskan, saya yakin kalau ini dilakukan secara bersama-sama masalah ini bisa segera terselesaikan dan mampu untuk meredakan gejolak yang terjadi”, imbuh Sudikerta.

Pihak Angkasa Pura yang dihadiri langsung oleh GM Herry Silado beserta Co. GM I Gusti Ngurah Ardita, menerangkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 10 lokasi yang menjadi kesepakatan termasuk juga jenis-jenis usahanya pun mereka sudah tentukan selain itu pihaknya juga mengaku telah menyiapkan desainnya namun mengingat konsep yang dijalankan yakni desain and build maka mereka belum bisa menentukan 10 lokasi tersebut. Namun 10 lokasi yang menjadi kesepakatan tersebut akan tetap dipenuhi oleh pihak Angkasa Pura. Herry juga menginginkan agar proses pelelangan tersebut tetap dilakukan oleh pihaknya sendiri mengingat ada beberapa prosedur yang harus mereka jalani dan tidak bisa diserahkan begitu saja, namun untuk pendaftaran ikut lelang tersebut, pihak Angkasa Pura memberikan P2B kesempatan untuk menyeleksi mana saja P2B yang bisa ikut didaftarkan dalam proses pelelangan tersebut.

Sementara itu Ketua P2B I Wayan Sukses akhirnya bisa menerima mekanisme yang akan dilakukan. Sukses juga mengaku hal tersebut sudah menjadi keputusan bersama antara dia dengan para anggotanya namun Sukses juga menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak Angkasa Pura yakni keberadaan dari kantin makanan yang menjadi salah satu fasilitas yang sering dinikmati oleh karyawan-karyawan agar kedepannya bisa dicarikan lokasi sehingga para karyawan tersebut tidak keluar areal Bandara untuk membeli makanan. Selain itu Sukses juga menyampaikan agar kedepannya UMKM garment yang saat ini belum masuk klasifikasi lelang diharapkan dapat dicarikan tempat sehingga bisa berusaha kembali. Mengenai proses pelelangan, Sukses menerangkan pihaknya akan menyerahkan keseluruhan anggota P2B untuk bisa ikut lelang yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-8 November mendatang dan hal tersebut sudah dia koordinasikan dengan anggota-anggotanya. RED-MB