Foto: AMD (kiri udeng putih) bersama Ida Cokorda Pemecutan XI dan Paslon IGN Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa) pemenang Pilwali Kota Denpasar 2020.

Denpasar (Metrobali.com)-

Gaduh dan viralnya berita rencana Gugatan Class Action (Gugatan Kelompok) dengan nilai fantastis sebesar Rp 1 Triliun yang dilontarkan oleh Tokoh Milenial Denpasar Agung Manik Danendra (AMD) kepada Ketua Tim Pemenangan Pasangan Amerta yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar I Wayan Mariana Wandira, menyita perhatian publik, menjadi perbincangan hangat netizen dan warga Kota Denpasar di medsos.

Pernyataan Wandhira juga memantik kekesalan sejumlah kader senior Partai Golkar dan menyayangkan Wandhira yang seperti ciut nyalinya menghadapi “ancaman” AMD dengan serta merta menyampaikan permohonan maaf kepada AMD akibat pernyataan Wandhira yang menyebutkan ada anomali di Pilwali Kota Denpasar.

Sebelumnya kader senior Partai Golkar Anak Agung Ngurah Agung yang juga menjabat Wakil Sekretaris DPD  Partai Golkar Provinsi Bali menyesalkan pernyataan Wandhira hingga mendesak Wandhira mundur dari posisi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar akibat kekalahan telak Paslon Amerta yang diusung Golkar di Pilwali Denpasar.

Kini giliran tokoh senior Golkar yang juga Raja Puri Pemecutan Anak Agung Ngurah Manik Parasara yang bergelar Ida Cokorda Pemecutan XI yang angkat bicara.

Cokorda Pemecutan juga menyayangkan sepertinya Wandhira”grasak-grusu”minta maaf kepada AMD. “Dak usah (buru-buru) minta maaf. Sebagai pimpinan partai (Golkar) jangan kecorog malu namanya (jangan tergesa-gesa),” kata Cokorda Pemecutan, Jumat (18/12/2020).

Dirinya pun meminta Wandhira selaku Ketua Partai Golkar Denpasar dan simbol partai di Kota Denpasar jangan sampai mengambil keputusan secara emosional, melainkan harus berpikir matang-matang dan hati-hati.

“Jadi jangan emosi duluan, pikir yang baik-baik. Bola politik itu bundar. Jadi hati-hati bikin pernyataan. Apalagi dibilang sudah keluar uang banyak miliaran, ada bukti tidak,” kata Cokorda Pemecutan tanpa menjelaskan lebih jauh uang yang dimaksud itu apa.

Saat ditanya bagaimana dampak pernyataan permintaan maaf Wandhira kepada AMD bagi kehormatan Partai Golkar, Cokorda Pemecutan lagi-lagi menyangkan kenapa sampai Wandhira minta maaf ke AMD.

“Kok minta maaf? Ngapain minta maaf, pribadi aja. Jangan sampai Golkarnya dimintamaafkan. Kan pribadi saja. Apakah dia (Wandhira) ada janji (kepada AMD) kan saya tidak tahu,” tegas Cokorda Pemecutan.

“Makanya hati-hati buat pernyataan. Jangan sampai karena nila setitik rusak susu sebelanga,” pesan Cokorda Pemecutan kepada Wandhira.

AMD yang dihubungi tim jurnalis menanggapi pemberitaan viral ini dengan santai.  AMD bersama Milenial Kota Denpasar menyebut Wandhira sebagai Ketua DPD Partai Golkar Denpasar dan Ketua Tim Pemenangan Amerta tulus meminta maaf karena disamping secara terbuka, permintaan maaf juga disampikan melalui teman-temannya.

Tampak AMD (tengah0 dan Ketua Komunitas Anak Milenial Dewata JK, saat diterima Ketua DPD Partai Golkar Denpasar dan jajarannya di suatu kesempatan.

AMD yang bukan kader Golkar, hanya Tokoh Masyarakat yang punya dukungan massa dan disegani di Kalangan Milenial juga dingin menyikapi kegaduhan yang terjadi di Golkar. Namun  AMD sempat mengatakan kalau dirinya sebagai Ketua Golkar Denpasar pasti akan mundur menghadapi realita hasil Pilwali ini.

“Kalau saya  jadi Ketua Golkar pasti mundur dengan perolehan suara hanya 18 persen di Pilwali Denpasar. Malu dong partai besar kok suara calonnya hanya segitu,” sindir AMD yang bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H.,M.H.,M.Kn.

“Mungkin ini yang disebut kejutan Pak Ketua Golkar Bali Sugawa Korry.  Iya sudah catatan sejarahlah baru kali ini memang ada Paslon usungan 3 Partai Besar Golkar, Demokrat, Nasdem dapat dukungan masyarakat Denpasar seperti itu,” ungkap AMD.

“Berarti suara 18 persen bagi bertiga cuma 6 persen dong,” sambung  AMD sembari menyampaikan di 3 partai besar itu kan ada to koh- tokoh hebat seperti Putu Suasta Politikus Denpasar yang katanya mumpuni hebat berpengaruh. “Tapi yang jelas saya tidak ikut campur urusan partai mereka,” tutup AMD.

Seperti diberitakan sebelumnya Agung Manik Danendra AMD Tokoh Milenial Humanis Merakyat memang tidak asal ancam. Gugatan Class Action  (Gugatan Kelompok) kepada Ketua Tim Pemenangan Amerta Wayan Mariyana Wandhira yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar nyaris terdaftar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Senin siang (14/12/2020) .

Saat itu AMD bersama tim advokat hendak mengajukan Gugatan Class Action kepada Wandhira dengan nilai gugatan tidak tanggung-tanggung yakni mencapai Rp 1 Triliun atas pernyataan Wandhira yang menyebut ada anomali di Pilwali Denpasar.

Namun akhirnya Wandhira menyampaikan permohonan maaf kepada AMD sehingga AMD yang merupakan sosok negararawan sejati urung melanjutkan gugatan ini karena menghargaai permintaan maaf Wandhira yang dianggap tulus dan sudah mengaku kekeliruannya.

“Kali ini jika tyang (saya) dianggap keliru oleh Pak AMD, tiang sangat menjujung tinggi rasa  persatuan dan persaudaraan. Agar jangan hanya karena sebuah kata maaf kita tidak lagi bersahabat dan bersaudara,” ungkapnya dalam keterangan pers kepada Metro Bali, Senin siang (14/12/2020) .

“Maka karena rasa ketersinggungan Pak AMD atas pernyataan tyang (saya) pada pemberitaan yang lalu tyang minta maaf dan tali silhturahmi kita tetap berjalan dan terjalin dengan baik,” pungkas Wandhira.

Sebelumnya AMD yang bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H.,M.H.,M.Kn. tokoh Humanis merakyat yang peduli Bali telah tunaikan janji untuk bangun potensi ekonomi Bali dengan Kerja Nyata, terbukti IAMDIBALI Market Place dan AMD Card digital telah dapat diakses di Google Playstore untuk Masyarakat Bali Khususnya dan Nusantara. (ana)

Cek linknya disini
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.customer.amd

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.merchant.amd

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.amd.forus.card

Resmi di-launching 12-12-2020, AMD for Us AMD Milik Kita, Untuk Kita dan Lingkungan.