Dr. Drs. Putu Parwata MK, M.M. di tengah kesibukannya sebagai Ketua DPRD Badung.

Mangupura, (Metrobali.com)

Ketua DPRD Badung Dr. Drs. Putu Parwata tak pernah mengenal kata lelah untuk berupaya memajukan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Badung. Hal ini karena UMKM sangat strategis untuk menggeliatkan ekonomi daerah.

Saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/3/2021), doktor ekonomi FE Unud ini menyatakan, UMKM sangat strategis dalam menggeliatkan ekonomi daerah. “Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, UMKM layak memperoleh perhatian semua pihak terutama dari pemerintah,” tegasnya.

Lantas apa yang harus dilakukan UMKM dan pemerintah untuk bisa maju dan berkembang? Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung ini menegaskan, keberhasilan UMKM merupakan satu kesatuan kebijakan secara utuh yang harus dilakukan bersama-sama antara lain oleh pemerinrah, UMKM sendiri dan akses pasar atau public market place. “Ini tak boleh parsial atau terpisah,” tegas politisi PDIP asal Kuta Utara tersebut.
Ketiga komponen ini, tegasnya, harus menjdi satu kesatuan. Satu di pihak UMKM, kesuksesan itu ada pada seseorang apabila fokus, serius dan memahami manajemen marketing serta situasi kondisi saat itu. “Ini dari sisi UMKM-nya,” katanya.

Selanjutnya dari sisi yang lain yakni pemerintah, ungkapnya, hadir untuk memberikan pengedukasian kepada UMKM. Setelah memberikan edukasi, pemerintah juga memberikan akses pasar. Selanjutnya pemerintah pun harus mampu memberikan akses digital marketing. “Yang terakhir pemerintah memberikan bantuan modal dalam bentuk soft loan yang dikenal dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” katanya.

Bila perlu, tegasnya lagi, bantuan modal ini tanpa beban. Caranya yakni pemerintah bisa menggunakan corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan yang ada di Kabupaten Badung. Dengan begitu, UMKM tak ada beban biaya uang. “Inilah yang harus digunakan membantu permodalan UMKM. Kalau harus menggunakan teknologi ya harus digunakan terutama untuk packaging-nya, pendistribusiannya lewat digital marketing,” tegasnya.

Seorang pemimpin, tegas Parwata, yang memang mau mendorong UMKM harus memahami rohnya ini. Ini dilakukan secara berkelanjutan, tidak bisa parsial. Pemerintah serius mengawal secara terus-menerus dan akses pasar dibukakan, tidak ada alasan UMKM itu tidak berhasil. “UMKM yang tak berhasil karena tidak ada kefokusan dan keseriusan dalam pengembangan usaha,” tegasnya lagi. (SUT-MB)