Foto: Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Bima Arya acara APEKSI Outlook di Segara Village Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (19/12/2021).

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Bima Arya meminta pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap pemulihan ekonomi Bali. APEKSI juga berharap pemerintah pusat menghitung betul berbagai dampak dari kebijakan terkait penanganan pandemi Covid-19 yang diterapkan di Bali terhadap perekonomian warga Bali yang mayoritas bertumpu pada sektor pariwisata.

“Tidak ada salahnya juga kita bersuara agak kritis dan agak keras kepada pemerintah pusat untuk pemulihan ekonomi Bali. APEKSI berharap pemerintah dan kementerian terkait agar betul-betul menghitung apa yang akan dialami warga Bali ketika ada kebijakan tentang PCR, karantina, kebijakan mobilisasi dan lainnya,” kata Bima Arya dalam sambutan akhir tahunnya saat acara APEKSI Outlook di Segara Village Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (19/12/2021).

Di masa pandemi Covid-19 pariwisata Bali lumpuh, perekonomian Bali sangat terpuruk hingga mengalami kontraksi atau minus yang cukup dalam. Di saat daerah dan kota lain sudah mulai pulih dan berangsur norma, Bali masih tertatih-tatih.

“Di kota-kota lain kita recover dengan cepat, di Jabodetabek tidak masalah. Tapi di Bali bertumpu sekali kepada pariwisata dan masih sangat berat untuk pulih. Pak Jaya Negara masih berat berjuang untuk pemulihan ekonomi Kota Denpasar,” kata Bima Arya merupakan Walikota Bogor ini.

Untuk itulah kegiatan APEKSI Outlook ini diselenggarakan di Kota Denpasar sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap Kota Denpasar, Bali dimana perekonomiannya yang mayoritas mengandalkan sektor pariwisata sangat terdampak pandemi Covid-19. APEKSI Outlook ini merupakan bukti serius para kepala daerah APEKSI untuk berkolaborasi membangkitkan perekonomian daerah.

“Kita hadir disini untuk solidaritas Bali. Sudah lama kita menikmati Bali dan sudah saatnya hari ini kita memberikan hati kita untuk Bali. Kami di APEKSI kita bersimpati dan memberikan dukungan penuh agar Denpasar dan Bali bangkit. Jadi hadirnya kita APEKSI di sini sebagai dukungan untuk Bali, warga Bali semua,” ujar Bima Arya lantas berharap perekonomian di Kota Denpasar dan Bali pada umumnya segera pulih.

Di sisi lain Bima Arya mengkritisi informasi yang menyebutkan masih banyak kepala daerah menyimpan uang dan tidak memaksimalkan serapan anggaran APBD untuk pembangunan daerah. “Saya kadang-kadang suka gregetan mendengar pidato ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) dan berita di berbagai media bahwa masih banyak kepala daerah menyimpan uang. Gak ada itu,” tegas Bima Arya.

Ia menegaskan kepala daerah sudah sangat bekerja keras untuk mengoptimalkan serapan pembangunan, jadi tidak ada yang menyimpan uang apalagi punya agenda tersebunyi. “Saya sudah sampaikan langsung kepada Kementerian (Keuangan) bahwa tidak seperti itu. Jangan sampai publik menganggap bahwa Walikota punya hidden agenda. Saya kira tidak seperti itu. Mungkin Ibu Sri Mulyani juga dapat informasi yang kurang pas. Kita semua bekerja keras untuk memaksimalkan serapan di ujung tahun,” papar Bima Arya.

Sementara itu Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan APEKSI Outlook di Kota Denpasar. Kegiatan APEKSI Outlook ini sebagai jawaban atas permohonan Jaya Negara agar APEKSI bisa membantu upaya pemulihan ekonomi dan pariwisata di Kota Denpasar.

Dimana perekonomian Kota Denpasar sangat terpuruk karena hanya mengandalkan pariwisata bahkan kontraksi ekonomi sempat mencapai minus 9,42 persen. “Ini pertama kali di masa pandemi, acara dihadiri 47 walikota. Harapannya keluarga besar APEKSI bisa berbagi dan sekarang sudah terpenuhi acara APEKSI Outlook di Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara. (wid)