Foto : Perawatan detoks. MetroTerkini.com

 

Jakarta (Metrobali.com)-

Seringkali pecinta skin care ‘diimingi’ dengan masker untuk mengeluarkan racun di kulit atau pembersih wajah sebagai detoksifikasi. Ketahuilah bahwa segala kata detoks yang digunakan di industri kecantikan adalah mitos yang salah.

“Detoks kulit sebenarnya tidak ada dan tidak benar. Detoks dikeluarkan oleh tubuh melalui keringat atau air seni,” jelas dr. Maureen Situmeang ,SpKK dalam acara peluncuran klinik kecantikan Skin&Co di Hang Lekir, Jakarta baru-baru ini.

Dengan membawa istilah detoks kulit tak jarang brand kosmetik mengklaim bahwa efek produk tersebut bisa jadi mengeluarkan jerawat atau kulit jadi kemerahan sebagai tanda bahwa racun-racun sedang keluar. Pakar kecantikan tidak membenarkan hal tersebut.

“Bisa jadi itu untuk justifikasi karena sebenarnya tidak cocok pakai skin care tersebut karena menimbulkan jerawat,” ujar dr. Maureen.

Dr. Gloria Novelita, SpKK menambahkan bahwa di dunia kecantikan ada yang namanya proses purging yang bisa membersihkan kulit, tapi bukan detoks. “Kalau detoks di dunia kedokteran bekerjanya di hati dan ginjal,” tegas dr. Gloria.

Jadi klaim detoks pada skin care dinilai menyesatkan. Lantaran detoks sendiri dilakukan di bagian dalam tubuh bukan pada bagian luar seperti kulit.

Sumber : wolipop.detik.com