Jakarta, (Metrobali.com) 

 

Raden Rangga Sasana atau yang akrab disapa Lord Rangga meninggal dunia tadi pagi. Keluarga mengatakan, petinggi Sunda Empire ini meninggal karena kecapekan.
Adik Lord Rangga, Harto Paryono, meluruskan ketika dikonfirmasi apakah meninggalnya almarhum karena sakit jantung seperti berita yang tersebar. Dia menepis kabar tersebut.

“Bukan penyakit jantung, bukan. Batuk. Sakit paru. Sempat sedikit keluar darah,” kata Harto Paryono, saat dihubungi detikcom lewat telepon, Rabu (7/11/2022).
Harto menyebut Lord Rangga meninggal dunia karena kecapekan. Penyakit lamanya terkait paru pun kambuh.

“Kalau riwayat penyakit, dulu itu sudah terlalu lama ya. Memang ada batuk ya. Sekarang batuknya timbul lagi kemudian akhirnya itulah yang akhirnya yang nggak mampu. Akhirnya subuh tadi dipanggil Yang Maha Kuasa,” jelasnya.

Harto menceritakan, seminggu belakangan Lord Rangga disibukkan dengan berbagai kegiatan di Jakarta bersama manajemennya mulai dari membuka kantor baru, syuting hingga mengisi podcast. Dia juga banyak menerima tamu saat berada di Jakarta.

Karena terlalu capek, Lord Rangga pun sakit dan diopname di Rumah Sakit Islam Mutiara Bunda Tanjung, Kabupaten Brebes. Namun sayangnya, nyawanya tidak terselamatkan dan mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 05.30 WIB tadi.

“Seminggu lalu Senin Selasa (di Jakarta), balik di hari Sabtu karena memang di Kamis buka kantor. Bersama saya, saya kawal terus di hotel dan lain-lain. Ada syuting juga di Penjaringan, kemudian dari situ (mengisi) podcast, kemudian banyak tamu-tamu yang datang ke kantor sehingga kecapean,” jelasnya.

“Sebenarnya sudah terasa dia semenjak habis dari syuting, terlalu capek. Itu saja,” sambungnya.

Saat ini jenazah Lord Rangga sudah berada di rumah duka di Desa Grinting. Rencananya jenazah akan segera dimakamkan. Para pelayat sudah berdatangan ke rumah duka.

“Ini sedang dimandikan dulu, semuanya sedang berduka,” ujarnya.

Sumber : Detiknews