thumbnail (85)
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya saat menerima Anggota Komisi X DPR RI Dr.Ir Wayan Koster, MM bersama sejumlah pimpinan daerah kabupaten/kota dari Bali,di ruang pertemuan Kementerian Pariwisata, Jumat (15/12)/MB
Denpasar, (Metrobali.com) –
Pemerintah pusat telah mengambil sejumlah langkah strategis menyikapi lesunya dunia pariwisata di Bali, sebagai dampak erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem. Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya saat menerima Anggota Komisi X DPR RI Dr.Ir Wayan Koster, MM bersama sejumlah pimpinan daerah kabupaten/kota dari Bali,di ruang pertemuan Kementerian Pariwisata, Jumat (15/12).
Pimpinan daerah yang hadir diantaranya Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Bupati Bangli Made Gianyar, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Wakil Walikota Denpasar IGN Jayanegara, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, Wakik Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede,  dan Ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata. Turut dalam rombongan Ketua Persatuan Hotel dan Restauran (PHRI) Provinsi Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Ketua PHRI Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya serta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra.
Koster yang kini lebih dikenal dengan KBS (Koster Bali Satu) dihadapan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang didampingi Sekretaris Menteri Okus Kuswara mengatakan kehadiran para pimpinan daerah untuk menyampaikan kerisauan akibat lesunya sektor pariwisata, sebagai dampak dari letusan Gunung Agung. Travel Waning dari sejumlah negara mengakibatkan merosotnya kunjungan wisatawan manca negara ke Bali. “Ada hal-hal yang mengandung ketidakpastian. Pemerintah diharapkan tampil dengan kebijakan yang lebih akseleratif untuk memulihkan kondisi pariwisata di Bali. Dimana pariwisata adalah penopang utama kehidupan masyarakat di Bali,” kata KBS yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.
Dengan loby dan kekuatan diplomasi yang dimiliki, KBS mengharapkan pemerintah pusat bisa meyakinkan negara-negara untuk mencabut travel warning. “Bali aman, kecuali dalam radius 6 sampai 10 kilometer dari puncak Gunung Agung. Ayo datang ke Bali,”ujar KBS. Informasi inilah yang perlu dipublikasikan melalui jaringan media internasional. Calon Gubernur Bali yang diusung PDI Perjuangan ini juga mengharapkan pemerintah pusat mengalang pertemuan-pertemuan tingkat Nasional di Bali. Dibagian lain Ketua PHRI Provinsi Bali Cok Ace mengungkapkan dampak letusan Gunung Agung sangat dirasakan oleh pelaku pariwisata. Pada kondisi normal, Bali yang diharapkan mampu menyumbang 40 persen dari total kunjungan wisatawan asing ke Indonesia,  mampu mendatangkan 15 ribu turis asing. Akibat erupsi Gunung Agung kunjungan anjlok dengan rata-rata 5 ribu hingga 9 ribu per hari, bahkan sempat mencapai titik terendah 3 ribu per hari. Cok Ace menambahkan okupansi hotel juga sangat rendah. Jika pada kondisi normal okupansi mencapai rata-rata 60 persen, saat ini hanya 20 persen. Belum lagi penurunan jumlah penerbangan internasinal ke Bali.”Kami PHRI Bali sudah bersurat ke Bapak Presiden agar mengajak serta para duta besar negara sahabat berkunjung ke Bali, untuk mengetahui kondisi Bali yang sebenarnya,”imbuhnya.
Menpar Arief Yahya menyambut baik kedatangan KBS bersama rombongan, untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahan dampak letusan Gunung Agung khususnya pada sektor pariwata. Menpar mengungkapkan pihaknya bersama Kementerian terkait lainnya telah melakukan sejumlah langkah untuk recovery pariwisata di Bali. Pemerintah pusat menyatakan Bali aman, status awas hanya pada 20 desa dalam radius 6 -10 Km dari puncak Gunung Agung. Menpar menambahkan sedang dilakukan lobi-lobi dengan para duta besar untuk mencabut travel warning. Terbukti dari Australia yang telah mencabut travel warning dan akan diiukuti oleh negara-negara yang lainnya. Dalam waktu dekat, Menpar juga akan bertemu dengan Konjen Cina. Dimana Cina menyumbang wisman terbanyak ke Bali. Upaya percepatan pemulihan kondisi pariwisata, juga dilakukan dengan mengadakan pertemuan tingkat nasional di Bali.
Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan penundaan angsuran pembayaran pokok dan bunga selama 6 bulan kepada 16 ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali. Apabila terjadi erupsi akan dilakukan penanganan darurat untuk evakusi melalui udara, darat maupun laut berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Khusus untuk tranportasi darat menuju bandara tetdekat di Bayuwangi, Surabaya atau Lombok diberikan secara gratis dengan didanai melalui APBN dengan anggaran Rp 46 miliar. Menpar Arif Yahya juga mengungkapkan dalam waktu dekat akan dilaksanakan Rakor penangangan dampak erupsi Gunung Agung di yang melibatkan kementerian terkait. RED-MB