Tekankan Pembangunan Bali harus berdasarkan tatanan Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya
 Anggota Komisi X DPR RI Dr.Ir Wayan Koster, MM turun langsung menemui masyarakat dalam rangka melaksanakan Reses Masa Persidangan I Tahun 2017-2018.
Anggota Komisi X DPR RI Dr.Ir Wayan Koster, MM turun langsung menemui masyarakat dalam rangka melaksanakan Reses Masa Persidangan I Tahun 2017-2018.

 

Karangasem, Bali (Metrobali.com)-

Anggota Komisi X DPR RI Dr.Ir Wayan Koster, MM turun langsung menemui masyarakat dalam rangka melaksanakan Reses Masa Persidangan I Tahun 2017-2018. Kali ini Koster yang kini lebih dikenal dengan KBS (Koster Bali Satu) memilih Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli sebagai lokasi pelaksanaan reses untuk penyerapan aspirasi dari masyarakat.
Di Kabupaten Karangasem, Selasa (7/11), KBS yang tiga periode duduk sebagai Anggota Badan Anggaran DPR RI ini bertatap muka dengan masyarakat di tiga Desa Adat yaitu, Desa Adat Tiyingtali dan Desa Adat Ababi di Kecamatan Abang, serta di Banjar Telengan Desa Adat Gegelang, Kecamatan Manggis.
KBS turun didampingi Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali IGN Kesuma Kelakan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem I Gede Dana yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karangasem, serta sejumlah anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karangasem. Sosok KBS ternyata sudah tak asing bagi warga masyarakat. Bahkan, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini sudah berbuat, sebelum melakukan kunjungan, seperti membantu pembangunan wantilan di Pura Puseh Balai Agung  Desa Adat Tiyingtali.
“Kami krama Desa Adat Tiyingtali komit dengan beliau (KBS). Tidak hanya dalam kata-kata, beliaujuga telah banyak berbuat. Pembangunan wantilan, penyengker, senderan dan akses jalan menuju pura atas perjuangannya,”ungkap Bendesa Adat Tiyingtali Komang Pasek.
Menjaga agama, adat dan budaya, menurutnya benar-benar telah dilakukan oleh sosok KBS.Politisi asal Desa Sembiran ini memang telah menyiapkan konsep membangun Bali dengan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) yang berdasarkan tatanan dan kultur kehidupan masyarakat yaitu, adat, agama, tradisi, seni dan budaya, sesuai dengan ajaran Tri Sakti Bung Karno. Yaitu, berdaulat pada bidang politik, berdikari bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang budaya.
Maka dari itu, KBS selalu memberikan perhatian khusus pada pembangunan saran-prasarana yang mendukung kegiatan agama, adat dan budaya. Seperti pembangunan pura, wantilan atau balai budaya, serta memberikan bantuan seperangkat gamelan gong.
Anggota Komisi X DPR RI Dr.Ir Wayan Koster, MM turun langsung menemui masyarakat dalam rangka melaksanakan Reses Masa Persidangan I Tahun 2017-2018. 1
Saat bertemu dengan warga Desa Adat Ababi di wantilan Pura Taman Sari, KBS menyatakan siap merealisasikan bantuan pembangunan wantilan melalui APBN pada tahun 2018.  Wantilan kata KBS memliki banyak fungsi, untuk kegiatan adat, pelestarian budaya, bahkan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, seperti di Desa Adat Ababi ini yang menggunakan wantilan sebagai tempat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Menurut KBS, pembangunan Bali harus berdasarkan tatanan dan kultur kehidupan masyarakat yang berlandaskan adat, agama, tradisi, seni dan budaya. Kultur masyarakat Bali dengan nafas agama Hindu lanjut dia, harus dibangun dan dikelola tanpa merusak alam dan lingkungan.
Dihadapan masyarakat, KBS menyatakan dirinya siap secara sekala niskala, dengan hati yang tulus dan lurus, mengabdikan diri untuk masyarakat Bali. Tiga periode duduk sebagai anggota DPR RI sudah cukup memeiliki pengalaman merancang peraturan dan kebijakan kerakyatan yang manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Melengkapi pengabdian, saya punya niat ngayah secara total sekala niskala menjadi Gubernur Bali pada Pilkada serentak yang dilaksanakan bulan Juni tahun 2018,”kata KBS seraya meminta doa dan dukungan dari masyarakat. KBS juga melakukan persembahyangan bersama dengan masyarakat Banjar Telengan Desa Adat Gegelang Kecamatan Manggis di Pura Puseh setempat. ADV-MB