Simpatisan Nasdem1

Karangasem (Metrobali.com)-

Kampanye di hari terakhir dimanfaatkan oleh Partai NasDem untuk unjuk kekuatan. Partai NasDem menggelar kampanye terbuka yang dipusatkan di Lapangan Gajahwea, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.

Kampanye sendiri dijadwalkan digelar pukul 13.00 WITA. Namun, hingga pukul 14.30 WITA kampanye belum juga dimulai. Cuaca yang panas membuat sebagian kader dan simpatisan menjauh dari panggung acara dan memilih berteduh di tempat teduh seperti di bawah pohon rindang.

Untuk meredam kekecewaan, panitia acara menyuguhkan penyanyi dangdut untuk menghibur kader dan simpatisan. Usai dihibur goyangan dangdut, kampanye belum juga dimulai. Beberapa kader memilih untuk balik kanan alias membubarkan diri. Sekitar 20 mobil langsung bergerak meninggalkan lokasi kampanye terbuka. Acarapun kemudian langsung masuk pada orasi juru kampanye nasional.

Anggota Mahkamah Konstitusi Partai NasDem, IGK Manila sempat menyampaikan kekecewaannya. “Orasi belum dimulai sudah ada yang pulang, sudah ada yang berteduh,” sindir dia, Kamis 4 April 2014.

Ia menuturkan, saat ini hampir 90 persen muka lama kembali mencalonkan diri lagi menjadi anggota legislatif. “Ada partai yang dipimpin presiden, dipimpin menteri, tapi apakah ada perubahan. Apakah kemiskinan terangkat? Tidak!” teriak dia.

Mantan Manajer Persija Jakarta itu kembali menebar janji Rp1 juta/bulan untuk warga miskin. “Selama 5 tahun kita bantu jika NasDem terpilih. Juga nanti akan dibangun puskesmas rawat inap di tiap kecamatan se-Indonesia. Pendidikan juga gratis sampai perguruan tinggi,” tutur dia.

Ia menjelaskan, partai berkuasa saat ini menginginkan Partai NasDem kalah. “Perhitungan suara dimainkan. Coba Anda bayangkan Rp6,7 triliun (bailout Bank Century) hilang begitu saja. Mereka yang berkuasa, mereka yang mengatur semua. Mereka takut NasDem berkuasa,” tegas Manila.

Ia mengajak pada pileg dan pilpres nanti agar warga tak memilih pemimpin yang memble. “Pilih pemimpin yang tidak cengeng, munafik, tidak penuh dengan kebohongan,” demikian Manila. JAK-MB