Buleleng (Metrobali.com)-

Masyarakat Kabupaten Buleleng dalam waktu dekat ini akan menerima program Pemerintah Pusat tentang peralihan televisi (TV) analog menuju TV digital. Artinya masyarakat akan memperoleh siaran tv gratis dengan tampilan lebih jernih tanpa adanya sistem acak, ketika menonton siaran langsung.

“Kita berharap masyarakat Buleleng mendukung penuh program Pemerintah Pusat tentang peralihan televisi (TV) analog menuju TV digital dalam waktu dekat ini. Hal itu penting dilakukan, guna memperoleh siaran tv gratis dengan tampilan lebih jernih tanpa adanya sistem acak ketika menonton siaran langsung.” Demikian ditegaskan Kepala Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan usai menerima kunjungan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, Agus Astapa bersama rombongan di ruang kerjanya, pada Senin, (23/5/2022).

Lebih lanjut dikatakan hadirnya Ketua KPID Bali bersama rombongan ke Buleleng dalam rangka monitoring dan evaluasi persiapan peralihan tv analog menuju tv digital. Mengingat berdasarkan regulasi Pusat, pendistribusian bantuan sarana penunjang tv digital akan berakhir pada 2 November 2022 mendatang.

“Kita masih menunggu jadwal pendistribusian Set Top Box (STB) kepada warga masyarakat untuk bisa mengakses siaran tv digital. Jadi untuk sementara ini, kita melakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui peralihan menuju tv digital ini,” jelas Kadis Suwarmawan.

Disinggung tentang wilayah yang blank spot, Kadis Suwarmawan mengakui bahwasannya di Kabupaten Buleleng terdapat dua kecamatan yang masuk dalam titik blank spot. Hal itu terjadi karena topografi wilayah Buleleng yang “Nyegara Gunung” atau berbukit.

“Kendati pun demikian, berdasarkan percobaan langsung di lapangan, tidak semua mengalami blank spot pada wilayah dua kecamatan tersebut. Jadi, setelah kita coba diperkantoran desa memang blank spot, namun tidak demikian pada beberapa rumah warga. Artinya semua tergantung pemasangan antenanya, baik dari tinggi antena dan ketepatan arahnya,” urai Kadis Suwarmawan yang akrab disapa Ketsu ini.
Menurutnya sebagai langkah mengatasi blank spot, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah merencanakan membangun tower di Kabupaten Buleleng untuk menanggulangi kendala blank spot.

“Nantinya tower itu akan mampu mencakup titik blank spot dengan jangkauan kurang lebih 80 persen, sehingga dapat menambah kekuatan sinyal ke seluruh wilayah Buleleng.“ ungkapnya.

“Semoga pembangunan tower ini cepat terealisasi sejalan dengan peralihan menuju tv digital. Untuk sekarang kita secara berkelanjutan melakukan sosialisasi, agar masyarakat luas mengerti berbagai informasi tentang tv digital dan juga penyaluran bantuan STB bagi masyarakat miskin sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),”

 

Pewarta : Gus Sadarsana