Teluk Benoa1

Jakarta (Metrobali.com)-

Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) menjanjikan perbaikan hutan yang rusak dua juta hektare per tahun.

Dalam debat putaran terakhir capres-cawapres peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di Jakarta, Sabtu malam, cawapres Jusuf Kalla mengatakan keberlangsungan lingkungan hidup kini telah menjadi kebutuhan pokok.

Karena itu, ia mengatakan perbaikan hutan-hutan yang rusak hingga dua juta ha per tahun, perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan perbaikan kualitas lingkungan perkotaan yang menurun perlu dilakukan.

Sementara capres Jokowi mengatakan masalah tata ruang harus segera dituntaskan, sehingga jelas batas-batas kawasan hutan linduung, hutan alam, hutan produksi, dan hutan yang dapat dikonversi mana yang tidak dapat dikonversi.

“Tumpang tindih izin kehutanan terjadi karena ‘one map policy’ belum juga selesai. Ini harus segera diselesaikan,” ujar dia.

Ia meminta agar tidak terjadi seperti di salah satu provinsi di Kalimantan yang hutan lindung harus terganggu akibat peta tata ruang yang tidak jelas.

“Ada 33 kasus di satu provinsi saja, hutan lindung terganggu karena peta kita tidak ada kejelasan. Gambar di peta beda satu sentimeter, tapi di lapangan bisa berhektare-hektare,” ujar Jokowi.

Data Kementerian Kehutanan di 2010 menyebutkan selain di Sumatera, hutan Kalimantan memiliki laju kerusakan yang besar, dari total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia sebesar 1,08 juta hektare per tahun. Dari 130 juta ha hanya 43 juta yang masuk dalam kategori hutan perawan. AN-MB