Jokowi dan aktivis 98

Denpasar (Metrobali.com)-

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berencana menganggarkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang akan dialihkan untuk subsidi sektor yang produktif seperti subsidi pupuk, benih bagi petani, nelayan dan usaha mikro kecil lainnya yang ada di kawasan pedesaan.

Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri pertemuan dengan persatuan aktivis (PENA) 98 di Denpasar, Bali, Sabtu (27/9).

Subsidi BBM selama ini menurutnya hanya dinikmati oleh orang-orang kelas menengah keatas, data menunjukkan penikmat subsidi BBM di Indonesia sekitar 71 persen.

Mereka adalah para pemilik mobil dan sisanya baru pemilik motor, karena itu harus ada pengalihan anggaran.

“Dana RAPBN tahun 2014 mencapai Rp 2.019 triliun, dan digunakan untuk subsisdi BBM sekitar Rp300 triliun. Dana ini harus dialihkan kepada yang produktif bukan konsumtif lagi,  bayangkan uang segitu banyaknya kita bakar, hal ini tidak bisa dibiarkan,” ungkap mantan Walikota Solo itu.

Kedepan, lanjutnya subsidi diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, dari yang konsumtif harus dialihkan ke usaha produktif.

Seperti pemberian pupuk kepada petani, benih, dan kebutuhan lainnya. Jokowi menyatakan, sistem itu akan dilaksanakan ketika dirinya sah menjadi presiden nanti.

“Para petani, nelayan ini nantinya akan kami berikan semacam kartu yang hanya bisa dipakai untuk membeli pupuk atau benih, kartu itu seperti kartu Indonesia Pintar, dan kartu Sehat Indonesia,”paparnya.

Sistem seperti itu nantinya, melalui sistem perbankan dan tidak akan diserahkan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah. Pasalnya kalau diserahkan kepada pemprov maupun pemda dikhawatirkan rawan korupsi.

“Sistem kartu ini penting sekali, dan melalui perbankan itu adalah sistem yang paling containable, kalau kita mau maju kita harus benahi sistemnya terlebih dahulu,” pungkasnya. SIA-MB