Negara (Metrobali.com)-

Untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk, Pemkab Jembrana, Bali, mengusulkan adanya jalan alternatif di rute tersebut.

“Saya paling sering terjebak macet, karena sering melakukan perjalanan dinas ke Denpasar. Melihat peningkatan volume kendaraan yang lewat, Bali sudah perlu jalur alternatif dari Denpasar ke Gilimanuk,” kata Sekkab Jembrana, I Gede Gunadnya, Jumat  (21/6)di Negara.

Menurut Gunadnya, arus kendaraan yang padat, serta muatan berat dari truk-truk pengangkut barang, sering menyebabkan kecelakaan maupun mogok di jalan.

“Kalau sudah ada truk besar kecelakaan atau mogok di jalan, bisa dipastikan terjadi kemacetan berjam-jam. Dulu menuju ke Denpasar bisa ditempuh paling lama 2,5 jam, sekarang bisa sampai 3 jam saja sudah termasuk lancar,” ujarnya.

Karena jalur Denpasar-Gilimanuk merupakan urat nadi utama suplai barang kebutuhan masyarakat dari Jawa ke Bali dan sebaliknya, Gunadnya berharap, pemerintah provinsi maupun pusat bisa mempertimbangkan pembangunan jalan alternatif.

Sebagai pintu gerbang Bali, Gunadnya menilai, Kabupaten Jembrana layak diberikan prioritas dalam pembangunan insfrastruktur jalan raya.

Selain jalan alternatif, Gunadnya mengusulkan pembuatan sentra gudang barang di kabupaten ini.

Menurut Gunadnya, penyebab utama kemacetan termasuk kerusakan jalan, adalah truk-truk besar yang membawa muatan melebihi kapasitas jalan.

“Semua jenis barang yang datang dari Jawa digudangkan di Jembrana, hanya yang dibutuhkan saja yang dibawa ke Denpasar. Dengan pola ini, hanya perlu angkutan truk sedang sehingga jalan raya tidak macet dan awet aspalnya,” katanya.

Untuk menerapkan pola ini, Gunadnya mengatakan, pemerintah perlu membuat aturan yang mewajibkan pengusaha untuk membuat gudang di Jembrana.

Selain menguntungkan dari sisi kelancaran dan pemeliharaan jalan raya, keberadaan gudang ini, menurut Gunadnya, juga akan membawa dampak positif bagi perekonomian Jembrana.

“Kalau seperti saat ini, seluruh gudang ada di Denpasar. Selain menyebabkan kemacetan saat menuju sana, saat bongkar muat di Denpasar juga menyebabkan kemacetan di kota tersebut,” kata Gunadnya.

Sebagai langkah awal, Gunadnya mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan kajian pembangunan terminal peti kemas di Gilimanuk, dan diharapkan bisa terealisasi tahun 2014. INT-MB