Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) Kabupaten Buleleng pada Selasa, 1 Maret 2022 menggelar Pasar Murah di Jalan Durian Singaraja.

Buleleng (Metrobali.com)-

Menjelang hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 pada Kamis, (3/3/2022), Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) Kabupaten Buleleng pada Selasa, 1 Maret 2022 menggelar Pasar Murah di Jalan Durian Singaraja.

Dengan gelaran Pasar Murah ini, memantik animo para pengunjung Pasar Anyar Sjngaraja untuk berbelanja. Tampak terlihat sekitar ratusan masyarakat yang kebetulan berbelanja di Pasar Anyar Singaraja secara antusias menyerbu tenda Pasar Murah yang menyediakan mata dagangan berupa, minyak goreng dan barang kebutuhan pokok lainnya. Kendatipun dalam suasana hujan, namun kerumunan pembeli tak terbendungkan, sehingga membuat petugas di Pasar Murah sempat kelabakan menangani para pembeli. Mata dagangan yang mencolok dijual murah adalah minyak goreng. Mengingat selain karena langka, minyak goreng yang dipasarkan juga murah yakni Rp. 14.000,-.

Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta usai meninjau Pasar Murah mengatakan digelarnya Pasar Murah dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi pada Kamis, 3 Maret 2022.

“Seiring dengan perayaan Hari Raya Nyepi, digelarnya Pasar Murah dalam upaya untuk menjaga stabilitas harga.” terangnya. “Pasar Murah ini, berkat kerjasama kita dengan Perum Bulog dan PT. Gieb Bali,” imbuh Dewa Sudiarta.

Iapun merinci untuk mata dagangan minyak goreng premium yang tersedia, harganya mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu sebesar Rp. 14.000,- per liternya. Nilai itu merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam menjaga stabilitas harga dan juga membantu masyarakat agar lebih mudah mendapatkan minyak goreng. Mengingat sesuai dengan hasil pantauan Disdagperinkop UKM Buleleng, tercatat stock minyak goreng di Buleleng sebanyak 24.000 liter, baik untuk jenis minyak goreng curah maupun kemasan.

“Dalam operasi pasar ini, kita menyediakan 2.500 liter minyak goreng kemasan, selain minyak goreng, ada juga beras 1.100 Kg, kemudian ada gula 488 Kg, garam dan lainnya. Masyarakat juga dibatasi jumlah pembeliannya agar semua dapat,” terang Dewa Sudiarta.

Sementara itu, salah satu pembeli, Ketut Sariani asal Desa Kerobokan mengaku senang dengan adanya pasar murah yang digelar Pemkab Buleleng. Menurutnya, pasar murah sangat membantu masyarakat karena kelangkaan dan harganya mahal.

“Di warung-warung sulit nyari minyak goreng dan harga lumayan jauh bisa sampai dua puluh dua ribu untuk ukuran kecil. Seneng banget saya kayak kembali beli minyak seperti semula lagi, sangat membantu karena ini kebutuhan sehari-hari,” tutupnya.

 

Sumber : Gus Sadarsana