Wendy-Isnandar

Jakarta (Metrobali.com)-

PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mengemukakan bahwa investor pasar modal mengharapkan pemerintahan baru memiliki fokus terhadap sektor infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Sektor yang diharapkan dari pemerintahan baru yakni infrastruktur, karena itu untuk mendukung laju perekonomian,” ujar Direktur Mandiri Manajemen Investasi Wendy Isnandar di sela peluncuran produk reksa dana MMI di Jakarta, Senin (11/8).

Menurut dia, berkembangnya infrastruktur di dalam negeri akan mendukung sektor lainnya, sehingga potensi positif saham-saham di dalam negeri cukup terbuka pada kuartal empat.

“Kinerja reksa dana terutama jenis saham juga akan berdampak,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, adanya optimisme dari investor bahwa pemerintahan mendatang juga akan fokus terhadap perbaikan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia akan menambah sentimen positif.

“Masalah lainnya yang utama yakni defisit transaksi berjalan. Mudah-mudahan bisa keluar solusi,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Wendy Isnandar juga mengatakan bahwa dalam mengantisipasi kondisi pasar saham yang dinamis dimana dapat berubah dengan cepat, pihaknya menerapkan suatu inovasi baru di dalam strategi pengelolaan portofolio saham.

“Kami menerbitkan produk reksa dana saham baru dengan strategi investasi yang fokus terhadap pendekatan kuantitatif di dalam proses penyelesaian saham. Strategi ini bertujuan untuk menghasilkan kinerja yang optimal di dalam setiap kondisi saham,” paparnya.

Vice President MMI Beatrix Shanty mengemukakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan PT Bank Mandiri Tbk meluncurkan tiga reksa dana terbuka (open end) baru berjenis saham dan pendapatan tetap (obligasi), yakni Mandiri Investa Dynamo Factor (Dynamo), Mandiri Investa Ekuitas Syariah (Mies), dan Mandiri Investa Obligasi Selaras (Selaras).

Ia menambahkan, dengan penambahan peluncuran reksa dana baru itu, diharapkan dana kelolaan (asset under management/AUM) dapat mencapai Rp1,8 triliun pada akhir tahun.

Ia mengatakan bahwa kenaikan IHSG yang sudah mencapai sekitar 18,24 persen dari awal tahun hingga 8 Agustus, serta adanya pemerintahan baru memicu optimisme perusahaan menerbitkan produk-produk reksa dana.

“Tahun ini rencananya akan menambah enam produk, dua sudah berjalan, dan tiga yang ini,” ucapnya. AN-MB