Makassar, (Metrobali.com) –

Gubernur Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo mengatakan, selain bahan makanan yang menjadi penyumbang inflasi di Sulsel, juga infrastruktur yang rusak turut menyumbang inflasi pada akhir 2014.

“Jadi inflasi itu terjadi karena gejolak harga bahan makanan yang dipicu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), akibat pengurangan subsidi pemerintah,” kata Syahrul di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, selain itu juga karena adanya infrastruktur yang rusak, sehingga menghambat arus pergerakan bahan baku ataupun komoditi dari daerah ke kota atau daerah pemasaran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel diketahui, inflasi Sulsel 2,75 persen pada Desember 2014 atau masih lebih rendah dari inflasi nasional pada periode yang sama yakni 8,36 persen.

Inflasi tersebut dipengaruhi oleh inflasi yang terjadi di sejumlah daerah di Sulsel, khususnya lima penyumbang inflasi terbesar yakni Parepare 3,75 persen, Palopo 2,78 persen, Bulukumba 2,73 persen, Makassar 2,69 persen dan Watampone 2,43 persen.

Secara nasional inflasi yang terjadi di Sulsel pada Desember 2014 telah menempatkan daerah ini pada posisi 64 dari 82 kota di Indonesia.

Sementara itu, gubernur mengatakan bahwa untuk perbaikan infrastruktur di Sulsel pihaknya akan berkonsentrasi membangun daerah yang sulit diakses transportasi darat.

“Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan daerah di Kawasan Timur Indinesia (KTI), termasuk mempercepat dan memajukan daerah maritim,” katanya.

(Ant) –