New Delhi,  (Metrobali.com) –

India telah menandatangani kesepakatan senilai lebih dari 26 miliar rupe dengan Rusia untuk mendapatkan 66.000 peluru anti-tank untuk memenuhi kekurangan amunisi kritis yang dihadapi armada lapis baja termasuk tank terbaru T-90.

Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan itu pada 27 Maret untuk penyediaan peluru anti-tank Angkatan Darat dan perjanjian itu ditandatangani oleh para pejabat Departemen Pertahanan dari India dan pihak Rusia Rosoboronexport, kata PTI, mengutip Departemen Pertahanan di New Delhi.

Komite Kabinet tentang Keamanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri baru saja menjelaskan usulan untuk mengakuisisi 66.000 peluru tank Mango dari Rusia, kata mereka.

Berdasarkan kesepakatan itu, Rusia juga akan melakukan transfer teknologi mengenai teknik produksi amunisi khusus tank kepada Ordnance Factory Board, yang akan memproduksinya sendiri, kata mereka.

Dihadapkan dengan kekurangan sistem senjata, Departemen Pertahanan telah memutuskan untuk membentuk JV dengan produsen Rusia akan menghasilkan produk tersebut di India seperti roket-roket untuk sistem peluncur roket multi-barrel.

Kekurangan parah amunisi tank pertama kali disorot oleh mantan Kepala Angkatan Darat Jenderal VK Singh dalam satu surat rahasia kepada Perdana Menteri Manmohan Singh Maret tahun ini, yang kemudian lolos ke media.

Jenderal Singh dalam suratnya mencatat bahwa persediaan amunisi khusus ini di resimen lapis baja hanya tinggal tiga sampai empat hari.

Kemudian, Angkatan Darat juga telah menginformasikan Komite Tetap Pertahanan tentang kekurangan itu dan bagaimana situasi tersebut diperparah dengan daftar hitam baru-baru ini oleh pemasoknya dari Industri Militer Israel (IMI).

(Ant) –