Foto: Ketua DPD PPS Kertha Wisesa Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Widiada (atas), fasilitas wantilan di pedepokan PPS Kertha Wisesa Bali di Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung (bawah).

Denpasar (Metrobali.com)-

Keluarga besar Perguruan Pencak Silat (PPS) Kertha Wisesa Bali kini tengah diselimuti kebahagiaan dan penuh suka cita. Pasalnya impian mereka agar punya fasilitas pedepokan yang representatif kini terwujud berkat perhatian serius Gubernur Bali Wayan Koster.

Selain mendapatkan pinjaman lahan untuk pedepokan seluas 20 are di Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung yang merupakan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, PPS Kertha Wisesa juga mendapatkan bantuan pembangunan wantilan senilai Rp 1,1 miliar dari Gubernur Koster.

“Kami memberikan respek atas perhatian Pak Gubernur kepada organisasi pencak silat di Bali. Terima kasih sudah mewujudkan impian keluarga besar PPS Kertha Wisesa di Bali,” kata Ketua DPD PPS Kertha Wisesa Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Widiada saat ditemui di Puri Peguyangan Denpasar, Jumat (31/12/2022).

Dikatakan perhatian kepada Kertha Wisesa dan organisasi pencak silat yang lain sudah luar biasa berlandaskan asas keadilan dan rasionalitas. Pertama, Gubernur Koster berkenan menjadi Dewan Penasehat Kertha Wisesa. Kedua, Gubernur Koster memberikan lagi pinjalan lahan untuk pedepokan Kertha Wisesa seluas 20 are di Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

“Dari Gubernur Pak Gubernur Dewa Brata lahan untuk pedepokan Kertha Wisesa diberikan pinjam pakai seluas 10 are dan di era Pak Gubernur Wayan Koster ditambah jadi total 20 are,” terang Gung Widiada yang juga panglingsir Puri Peguyangan Denpasar itu.

Ketiga, selain memberikan pinjaman lahan, Gubernur Koster juga langsung sekaligus dengan memberikan bantuan pembangunan wantilan senilai Rp 1,1 miliar, walaupun memang dana tersebut belum mampu merampungkan keseluruhan pembangunan wantilan.

Impian bertahun-tahun dari seluruh keluarga besar PPS Kertha Wisesa kini akhirnya bisa terwujud berkat  berkat perhatian serius Gubernur Koster terhadap pengembangan olahraga dan pelestarian pencak silat di Pulau Dewata. Dimana sebelumnya pedepokan Kertha Wisesa hanya pun satu bangunan tua dan dipakai tempat berteduh pun sering kehujanan.

“Realisasi wantilan ini menjadi idaman sejak lama dari keluarga besar PPS Kertha Wisesa sebagai tempat menumbuhkan dan mengembangkan bela diri pencak silat Kertha Wisesa ini di pedepokan oleh para pelatih, dewan guru. Fasilitas itu juga bagian menguatkan upaya kami melestarikan pencak silat di Bali,” tutur Gung Widiada yang juga Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem itu.

Gung Widiada berharap ke depan Gubernur Koster juga mampu lebih banyak menyentuh dan memberikan perhatian kepada seluruh perguruan pencak silat yang ada di Bali secara merata dan bekeadilan. “Harapan kami harus jadi skala prioritas karena hanya ada beberapa perguruan pencak silat di Bali terutama yang menjadi bagian dari warisan budaya Bali seperti Kertha Wisesa, Perisai Diri, Bakti Negara. Kurang lebih ada belasan yang punya potensi,” tutur Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar itu.

“Mungkin bisa diberikan pinjaman lahan untuk membangun pedepokan dan masing-masing dibantu anggarannya tidak lebih dari 5 miliar untuk infrastruktur berkegiatan para atlet seperti wantilan dan lainnya. Saya rasa itu nilai yang tidak terlalu besar dan bisa dikerjakan dalam periode lima tahun. Dengan begitu harapannya ada semacam rumah budaya silat untuk masing-masing pedepokan. Jadi itu semestinya jadi perhatian bersama baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,” harap Gung Widiada yang juga Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPW Partai NasDem ini.

Pemprov Bali juga diharapkan lebih meningkatkan perhatian pada masa depan atlet dan bagaimana para atlet mendapatkan penghargaan atas prestasi yang mereka raih. “Jangan sampai tidak ada yang rungu dengan masa depan para atlet,” pungkas Gung Widiada. (wid)