Buleleng, (Metrobali.com)

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja menggelar Seminar Bahasa Isyarat pada Selasa, 23 April 2024 di Aula Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja. Dimana seminar yang dibuka langsung Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja Hendra Setiawan, menghadirkan narasumber dari Pusbisindo Bali yang melibatkan OPD dan instansi vertikal yang berkontribusi memberikan pelayanan kepada publik.

Digelarnya seminar ini, pihak Imigrasi Kelas II TPI Singaraja berkomitmen untuk mewujudkan Unit Kerja yang berpedoman pada prinsip Hak Asasi Manusia, sehingga dapat memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif, cepat, tepat dan berkualitas bagi setiap pengguna Layanan keimigrasian.

Hendra Setiawan menegaskan kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah untuk meningkatkan pemahaman terkait bahasa isyarat, tetapi juga sebagai sarana untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan pemikiran yang dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan inklusivitas dan pemahaman terhadap komunikasi non verbal.

“Melalui paparan dan diskusi dalam seminar ini, kita akan dapat menangkap berbagai perspektif dan pendekatan dalam memahami bahasa isyarat,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahasa adalah jembatan komunikasi yang penting bagi banyak individu penjuru dunia. Mengingat kemampuan Bahasa Isyarat tidak hanya memungkinkan untuk dapat berkomunikasi dengan luas, tetapi juga mengakomodasi keberagaman budaya dan kebutuhan komunikasi.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan pada hari ini, nantinya akan memberikan wawasan yang berharga bagi kita semua dan memicu inspirasi untuk lebih memperluas penggunaan bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan kerja,” pungkas Hendra Setiawan.

Sementara itu Ade Wirawan selaku koordinator dari Pusbisindo Bali bersama anggotanya mengenalkan beberapa gerakan bahasa isyarat bagi peserta. Dimana untuk diketahui, bahwa saat ini ada lebih dari 300 bahasa isyarat yang biasanya digunakan. GS