Jakarta (Metrobali.com)-

Ilmuwan Indonesia dan Australia menjalin kerja sama melakukan penelitian di sejumlah bidang sebagai salah satu implementasi dari kesepakatan kerjasama antara pemerintah kedua negara.

“Proyek-proyek penelitian bersama ini sangat mengagumkan dalam berbagai tingkatan. Proyek ini membuka kembali kesempatan bagi peneliti yang sudah melakukan kolaborasi sebelumnya atau menjadi kesempatan pertama bagi peneliti di Australia dan Indonesia yang belum pernah bekerja sama sebelumnya,” kata Direktur Australia-Indonesia Centre Profesor Paul Ramadge dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (17/10).

Melalui Australia-Indonesia Centre (AIC) sebanyak 80 peneliti dari kedua negara mendapatkan pendanaan untuk proyek penelitian di bidang energi, pangan, agrikultur, kesehatan dan infrastruktur.

“Keahlian yang ada di Indonesia dan Australia kini secara aktf mulai diakui di seluruh dunia dan kami ikut mendukung berbagai keahlian tersebut melalui bidang-bidang penelitian ini. Pihak-pihak dari pemerintah dan bisnis juga ikut diajak berkonsultasi. Selain melakukan inovasi, kami juga terlibat dalam mengembangkan keunggulan,” katanya.

Sementara itu Direktur Penelitian AIC Richard Price mengatakan organisasi itu memiliki fokus penelitian di bidang infrastruktur, energi, pangan dan agrikultur, kesehatan dan kedokteran.

Australia Indonesia Centre di resmikan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada bulan Oktober 2013 sebagai hasil konkrit dari pembicaraan beliau dengan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada kunjungan Perdana Menteri Abbot ke Jakarta beberapa waktu lalu.

Berlokasi di Monash University di kota Melbourne, Australia, Australia Indonesia Centre memiliki tujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam bidang penelitian antara kedua negara, memperkuat hubungan bilateral dan memperbaiki pengetahuan masyarakat Australia mengenai Indonesia.

Sejumlah penelitian yang telah dilakukan antara lain Pengelolaan Air yang Berkelanjutan di Jakarta oleh Professor Rebekah Brown, Monash University, dan Professor Budi Setiawan IPB), juga penelitian bidang Studi Linguistik tentang Informasi Kandungan Gizi dalam Makanan Anak S ekolah di Indonesia oleh Associate Professor Lesley Harbon dari University of Sydney dan Dr Sisilia Halimi dari Universitas Indonesia. AN-MB