bursa efek

Jakarta (Metrobali.com)-

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat dibuka melemah tipis 0,86 poin atau 0,02 persen menjadi 5.033,36, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,21 poin (0,03 persen) ke level 857,39.

“Tekanan yang terjadi pada indeks BEI merupakan pergerakan normal dalam fase konsolidasi, di sisi lain pergerakan bursa saham di kawasan Asia bergerak bervariasi,” kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Jumat (7/11).

Menurut dia, pelaku pasar sedang menantikan realisasi penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, diharapkan neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami perbaikan ke depannya.

Kendati demikian, lanjut dia, koreksi IHSG BEI itu cenderung tertahan oleh dana investor asing yang masih ke pasar modal domestik sehingga potensi kenaikan masih terlihat. Secara teknikal, IHSG juga masih berada di atas level batas bawah di 5.032 poin.

Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan pergerakan IHSG BEI masih dibayangi tekanan akibat belum adanya ketidakpastian atas langkah pemerintah terkait penaikan harga BBM.

“Berlarutnya ketidakpastian itu akan membuat inflasi meningkat karena sejumlah harga barang sudah mengalami kenaikan, kondisi itu dapat menimbulkan kecemaskan pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia yang sedang melambat,” katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 153,06 poin (0,65 persen) ke 23.496,25, indeks Nikkei naik 96,91 poin (0,58 persen) ke 16.889,39, dan Straits Times menguat 3,68 poin (0,11 persen) ke posisi 3.294,64. AN-MB