Sejumlah tokoh diberikan penghargaan pada HUT ke- 58 Parisada Hindu Dharma Indonesia

Sejumlah tokoh diberikan penghargaan pada HUT ke- 58  Parisada Hindu Dharma Indonesia

Bangli  (Metrobali.com)-

Berusia 58 Tahun Parisada Hindu Dharma Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan Global, Kamis (23/02) PHDI Mengelar Puncak Acara Peringatan Hari Jadi ke 58 secara sederhana. Bertempat di Sasana Budaya Kabupaten Bangli, kegiatan ini menjadi penutup rangkaian HUT PHDI yang digelar sebelumnya selama 1 minggu. PHDI sebagai majelis menjadi sandaran umat ditengah arus global yang semakin kencang. Upaya yang telah dilakukan untuk memperkuat sradha tidak cukup sebatas wacana dan strategi. Perlu adanya sentuhan-sentuhan kemasyarakat yang selama ini kurang memahami ajaran agama. PHDI sebagai Majelis juga perlu menggandeng tokoh-tokoh masyarakat guna mempercepat tujuan tersebut.

Ditengah acara ini diberikan penghargaan kepada 27 Tokoh masyarakat dari seluruh kabupaten/kota di bali. Ini merupakan bentuk apresiasi PHDI kepada beberapa Pemuka Agama dan Tokoh yang telah aktif mendedikasikan hidupnya kepada Agama Hindu dan mendukung program PHDI dalam mencerdaskan umat.

Diantara beberapa tokoh ada yang tidak dapat hadir dikarenakan kondisi tubuh dan hal penting yang tidak bisa ditinggalkan. Ini tidak menjadi halangan PHDI untuk memberikan apresiasi kepada mereka yang tanpa mengenal lelah memperjuangkan kepentingan umat.

Wakil Bupati Bangli dalam ucapan selamat datangnya menyampaikan harapan besar masyarakat Bangli agar kegiatan pembinaan umat dapat dilakukan hingga pelosok desa. Hal ini senada dengan sambutan Ketua PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.”PHDI harus mampu mengayomi umat di berbagai pelosok wilayah, kantong-kantong umat menjadi sasaran yang harus dapat diberikan pelayanan keagamaan”, Tegasnya.

Ketua PHDI Prov, Bali Prof. Dr. Drs IGN Ngurah Sudiana, M.Si mengungkapkan masih banyak tokoh di Bali dan juga diseluruh Indonesia yang patut menerima penghargaan ini.”saya yakin secara bertahap PHDI akan memberikan penghargaan sejenis yang dimaksud agar generasi muda mampu mencontoh para tokoh-tokoh ini”, ungkapnya.

PHDI Kabupaten Bangli selaku tuan rumah merasa bangga atas ditunjukknya Kabupaten Bangli sebagai pusat kegiatan HUT PHDI ke-58. ”kami merasa senang kabupaten bangli menjadi pusat kegiatan HUT ke-58, masyarakat sangat antusias mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan panitia”, tutur Ketua PHDI Kabupaten Bangli I Nyoman Sukra, SH.

Rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Bangli mulai dari tangga 17-23 Februari 2017, ”Lomba Membuat Sarana Caru Eka Sata, Lomba Membuat Sarana Ngotonin, Seminar tentang Wayang Lemah dan Topeng Sidakarya serta Seminar Pengleakan yang menarik banyak perhatian masyarakat Bangli”, Tambahnya

Gubernur Bali yang dalam sambutannya dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha meminta agar PHDI mampu menyusun Bhisama yang berkaitan dengan kepentingan umat. ”PHDI perlu menyusun Bhisama diantaranya Bhisama tentang Joged Porno yang nantinya dijadikan acuan memberikan sanksi kepada pelaku joged yang meresahkan masyarakat Bali belakangan ini”, jelasnya.

Acara yang dihadiri lebih dari 1000 masyarakat bangli ini dimeriahkan dengan pertunjukan dolanan, tarian barong serta tari joged yang dibawakan apik oleh anak-anak gurukula Bangli. Tari joged yang belakangan identik dengan hiburan orang dewasa mampu ditampilkan lebih santun dan menghibur bagi seluruh kalangan yang hadir dalam acara itu. RED-MB