Havana (Metrobali.com) –

Lebih dari 200 bangunan di Ibu Kota Kuba, Havana, mengalami kerusakan sebagian atau ambruk total akibat hujan lebat selama tiga hari, demikian laporan harian resmi negeri itu, Granma, Selasa (3/12).

Francisco Sanchez, Sekretaris Majelis Kekuasaan Rakyat setempat, mengatakan hujan lebat mempengaruhi enam kabupaten di kota tersebut, tempat 26 bangunan ambruk total dan sebanyak 201 bangunan lagi rusak sebagian. Dua orang tewas dan 627 keluarga kehilangan tempat tinggal, kata surat kabar itu.

Pemerintah juga mengungsikan 841 orang ke tempat penampungan sementara, sedangkan 1.399 orang lagi terpaksa tinggal bersama kerabat, teman atau tetangga, kata Sanchez sebagaimana dikutip Granma.

Orang yang diungsikan tak bisa kembali ke rumah mereka sampai semua bangunan selesai diperiksa, ia menambakah, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Di antara lebih dari 700.000 tempat tinggal di Havana, terdapat tempat yang dirancang UNESCO sebagai Lokasi Warisan Dunia dengan banyak bangunan era-kolonial, 12 persen di antaranya berada dalam kondisi “jelek”, Sanchez memperingatkan.

Hujan lebat mengguyur Kuba Timur sejak Kamis 28/11) sampai Ahad dini hari (1/12), akibat udara dingin utara –yang bercampur dengan pengendapan udara yang datang dari selatan.

Dalam waktu cuma 24 jam, sebanyak 26,7 centimeter curah hujan mengguyur beberapa bagian Ibu Kota Kuba, kata harian Granma. Namun tidak biasanya bangunan ambruk setelah hujan lebat di wilayah paling tua di Havana pun.

Biro Statistik Nasional menyatakan 85 persen dari tiga juta warga kota tersebut berada dalam kondisi biasa atau miskin.  (Ant/Xinhua-OANA)