IMG-20171006-WA0012_1
Banjar Tengah dan Banjar Anyar di Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, kebanjiran, Kamis (5/10) malam/MB
Jembrana, (Metrobali.com) –
Banjar Tengah dan Banjar Anyar di Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, kebanjiran, Kamis (5/10) malam.
Ketinggian air hingga pinggang orang dewasa membuat warga di dua banjar tersebut kemarin malam siaga.
Kejadian tersebut diduga dipicu meluapnya air sungai Air Kuning setelah Jembrana diguyur hujan sejak Kamis siang hingga petang.
Made Joni, salah seorang warga Banjar Tengah, Jumat (6/10) mengatakan banjir mulai terjadi sekitar pukul 16.00 Wita dan sekitar pukul 18.30 Wita ketinggian air sudah mencapai pinggang orang dewasa.
“Setiap hujan pasti begini. Disini ada 9 KK yang rumahnya terkena banjir” imbuh Gede Singarta dan Watan Rusti ditemui saat membersihkan rumahnya.
Selain masuk kedalam rumah warga, air juga merendam hektaran sawah di Subak Bayu dan Mangket dan ternak warga.
“Kalau tidak diikat dengan kuat, sapinya bisa hanyut. Air baru surut memasuki tengah malam” ujar Niswati dari Banjar Anyar.
Sejak tanggul jebol diakuinya kawasan yang ia tempati menjadi langganan banjir. Bahkan air masuk ke dalam rumahnya yang memiliki pondasi setinggi 50 meter.
Perbekel Desa Air Kuning, Samanhuri didampingi Ketua BPD Supardi mengakui jika Banjar Tengah dan Banjar Anyar di desanya itu menjadi kawasan langganan banjir.
“Sejak tanggul jebol tahun 2007 lalu disana itu memang sering kebanjiran. Sebelumnya tidak pernah seperti ini” ujarnya.
Menurutnya begitu mendapat laporan tanggul jebol pihaknya di tahun 2007 lalu itu langsung bersurat bahkan sampai ke Balai Penida, namun hingga kini belum ada tindaklanjut.
Kondisi tanggul jebol imbuhnya sudah pernah ditinjau termasuk Ketua Dewan dan Camat. Namum hanya sebatas meninjau karena sampai sekarang belum ada penanganan.
“Apa harus menunggu korban jiwa dulu baru ada penanganan?. Apa tidak cukup korban material saja” ujar Samanhuri kecewa. MT-MB