foto panitia HUT RI, Buleleng
Buleleng (Metrobali.com)-
Memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 70 di Kabupaten Buleleng di Tahun 2015, diisi berbagai kegiatan berupa buleleng festival, buleleng endek carnaval dan pawai pembangunan. Selanjutnya dimeriahkan dengan lomba perahu layar, gerak jalan dari tinggkat SD hingga perguruan tinggi, lomba pengetahuan budaya,  pawai obor, panjat pinang, dan hiburan rakyat/pameran pembangunan yang dimulai dari tanggal 4 Agustus hingga 29 Agustus 2015.
 Ada hal yang menarik dalam perayaan HUT RI yang ke 70 ini, kegiatan hiburan rakyat dan pameran pembangunan yang biasanya di laksanakan di lapangan GOR Bhuana Patra Singaraja dipindahkan ke kawasan pariwisata di jalan pantai penimbangan barat, Desa Pemaron dan Desa Bakti Seraga.
Ketua panitia HUT RI ke 70, Ida Bagus Surya Manuaba,SH didampingi unsur pengurus lainnya serta Ketua PHRI Buleleng serta pemilik hotel disekitar lokasi hiburan rakyat, saat jumpa pers dengan awak media, Kamis (30/7) mengatakan untuk lokasi hiburan rakyat kali ini, dilaksanakan di jalan  pantai penimbangan barat. Karena lokasi yang biasanya diselenggarakan hiburan rakyat di lapangan GOR Bhuana Patra Singaraja  sudah tidak lagi diberikan ijin demi lestarinya lapangan dan dimanfaatkan sebagai venue Porprov Bali ke XII pada bulan september 2015 mendatang.
”Suasana lokasi hiburan rakyat kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Mengenai persiapan pelaksanaannya sudah diatur dengan baik, diantaranya  parkir pengunjung, pedagang maupun hiburannya” terang Surya Manuaba yang saat ini menjabat sebagai Assisten I Setda Buleleng.”Pindahnya lokasi hiburan rakyat ke kawasan pantai penimbangan di Desa Pemaron dan Bakti Seraga sudah disosialisasikan kesemua pihak yang ada di areal hiburan rakyat” imbuhnya.
Lantas bagaimana komentar para pelaku pariwisata yang ada disekitar hiburan rakyat?
Ketua PHRI Buleleng, Dewa Suardipa mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan lokasi hiburan rakyat, hanya saja masalah waktunya agar diatur. Misalnya untuk hiburan agar ditutup hingga pukul 23.00 Wita. Artinya pihak panitia memperhatikan keamanan, kenyamanan dan kebersihan, karena event hiburan rakyat ini juga menguntungkan pariwisata.”Kami sudah diskusikan masalah lokasi hiburan rakyat dan pihak pelaku pariwisata menjadi lega dengan komitmen yang dibangun pihak panitia untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan” terang Dewa Suardipa.
Sementara itu salah satu perwakilan Hotel Puri Bagus yang ada di Desa Pemaron, Gede Anom mengatakan bahwa sebelumnya ada rasa was-was terhadap lokasi hiburan rakyat ini. Namun kalau sudah ada komitmen dari pihak panitia, pihaknya bisa menerimanya,”Para tamu pada umumnya tidak menyukai kebisingan. Namun dengan adanya pihak panitia akan menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan, pihaknya sudah tidk lagi menjadi was-was” tandasnya. GS-MB