Halte diatas selokan di sebelah selatan Htl. Jimbarwana Negara

Jembrana (Metrobali.com)-

Pembangunan halte di Kelurahan Baler Bale agung, oleh sejumlah warga dinilai nyeleneh. Pasalnya halte tersebut dibangun diatas selokan. Sementara, jika warga membangun pos kambling atau bangunan lain diatas selokan, dipastikan dibongkar.

Diatmika (43) salah seorang warga disekitar halte mengakui jika keberadaan halte tersebut sangat membantu. Namun kenapa  harus dibangun di jalan gang, bukan dipinggir jalan raya. Bahkan bangunan tersebut dinilainya nyeleneh dan terkesan dipaksakan, sehingga haltenya dibangun diatas selokan subak Bale Bale Agung.

“Ada apa ini?. Kalau yang membangun warga, pasti sudah dibongkar. Pemerintah kok memberi contoh jelek. Dia yang membuat aturan, dia sendiri yang melanggar” ujarnya.

Terkait halte diatas selokan di Kelurahan Baler Bale Agung itu, Kepala Dinas Perhubungan, I Gusti Bagus Putra Riyadi, saat dikonfirmasi mengatakan kalau halte tersebut sudah melalui kajian. Bahkan menurutnya, sebelum halte itu dibangun, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PU, Bidang Pengairan.

Menurutnya pembangunan halte bukan saja di Kelurahan Bale Bale Agung, namun di sejumlah jalan masuk desa dan kelurahan. Tujuannya untuk memudahkan transportasi kendaraan umum, khususnya trayek angkutan desa (angdes) dari dan ke terminal.

Pantauan dilokasi, Minggu (27/4) halte dengan cat merah disebelah Barat Hotel Jimbarwana, nampak kokoh berdiri diatas selokan. Sementara air menembus lewat gorong-gorong dibawah jalan utama jalur Denpasar-Gilimanuk hingga mengalir ke Kelurahan Banjar Tengah dan tembus ke Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Dari informasi, air selokan itu juga sering meluap hingga ke jalan, jika turun hujan lebat. Dari informasi, untuk satu unit halte menghabiskan anggaran sekitar Rp 48 juta. MT-MB