Bangli (Metrobali.com)-

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Bangli Kamis (19/4/2012), Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi Ny. Ayu Pastika menyerahkan santunan kepada keluarga korban longsor di Desa Belandingan Kecamatan Kintamani. Selain itu, Gubernur juga menghadiri Penyineban Karya Ngusaba Kedasa Pura Ulun Danu Batur.

Pada penyineban di Pura Ulun Danu Batur, hadir pula Menteri ESDM Jero Wacik, Anggota DPR RI Gede Sumarjaya Linggih, Ketua MUDP Jro Gede Putu Suwena, Bupati Bangli Made Gianyar, Bupati Karangasem, Wakil Walikota Denpasar, Sekda Provinsi Bali I Made Jendra dan jajaran Kepala SKPD Pemprov Bali. Gubernur beserta  pamedek lainnya sempat menyaksikan prosesi upacara Meperani yang dimeriahkan suriak ratusan krama yang hadir.

Pada kesempatan yang sama Menteri ESDM menyerahkan sumbangan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebesar 300 juta rupiah dan bantuan lampu tenaga surya sejumlah 70 buah. Pemerintah Provinsi Bali sendiri menyumbang 110 juta rupiah pada penyelenggaraan Ngusaba Kedasa Pura Ulun Danu Batur tahun 2012 ini.

Di sela menghadiri Penyineban Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Gubernur dan Ny.Ayu Pastika didampingi Bupati Bangli Made Gianyar dan Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indra menyerahkan santunan dari Pemerintah Provinsi Bali bagi korban tanah longsor Desa Belandingan di Kantor Camat Kintamani. Santunan sebesar 10 juta rupiah diberikan kepada masing-masing keluarga korban hilang/meninggal Ketut Gunawan asal Desa Sukawana & Wayan Tapa asal Desa Blandingan. Sedangkan korban luka-luka asal Desa Blandingan, yaitu Ni Wayan Wangi atau Ni Kutang, Made Rentini, Men Rade & Ni Nyoman Armini masing-masing mendapat santunan sebesar 2,5 juta rupiah untuk pengobatan.

Terkait dengan santunan tersebut, Gubernur mengatakan memang tidak mungkin mengganti jiwa seseorang, namun pemerintah turut berbela sungkawa. “Mudah-mudahan dengan santunan yang tidak seberapa ini bisa membantu keluarga yang ditinggalkan atau yang luka-luka untuk menyelenggarakan berbagai hal dan melanjutkan kehidupannya dengan sewajarnya,” ujarnya. Ia menambahkan walaupun jumlahnya tidak seberapa, namun mudah-mudahan hal tersebut sedikit dapat mengobati kedukaan keluarga. Selanjutnya ia berharap tidak ada lagi bencana karena karena akan membawa duka dan luka. “Berikutnya adalah tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi, kerusakan rumah, bangunan umum, jalan yang tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik,” imbuhnya. SUT-MB