landih 3
Denpasar (Metrobali.com)-

Keberadaan keluarga miskin I Wayan Sudika (24) di Dusun Penaga, Desa Landih, Kabupaten Bangli mendapat perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Minggu (5/7), Pastika mengutus Karo Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra menyerahkan bantuan respon cepat berupa 50 kg beras dan uang tunai kepada keluarga Sudika.
Keluarga Sudika cukup menyita perhatian para netizen di media sosial karena putri sulungnya Ni Wayan Sintia Diana Wati (5) mirip dengan mendiang Engeline, korban pembunuhan di Jalan Sedap Malam Denpasar.
Menyampaikan pesan Gubernur Pastika, Karo Humas Dewa Mahendra berharap bantuan tahap awal ini dapat meringankan beban keluarga yang menggantungkan hidup dari pande besi ini. Bantuan tahap selanjutnya akan dikaji dan dikoordinasikan lebih lanjut dengan SKPD terkait.
Untuk bantuan bedah rumah, kebetulan keluarga ini telah terdaftar dalam program Desa Landih. Kades Landih Ketut Sudana yang ditemui di lokasi menyebut, bedah rumah untuk keluarga Sudika akan terealisasi bulan ini. Sedangkan untuk pendidikan, putri sulung Sudika yang tahun ini memasuki usia PAUD, Kades Landih menyarankan agar Sintia disekolahkan pada sekolah terdekat.
Terkait dengan respon aparat desa, Karo Humas Dewa Mahendra menyampaikan apresiasi dan terima kasih. Menurutnya, sinergi seluruh komponen sangat diperlukan dalam mempercepat upaya penuntasan angka kemiskinan. Dalam kesempatan itu, Dewa Mahendra kembali menggugah kepedulian masyarakat untuk mengulurkan bantuan bagi mereka yang masih kekurangan. Menyitir ungkapan Gubernur Pastika, Karo Humas menyebut bahwa membantu orang miskin adalah bagian dari manusa yadnya. Masyarakat, khususnya umat hindu diminta tak hanya memaknai manusa yadnya dalam arti sempit seperti upacara tiga bulanan, otonan dan mesangih. “Membantu orang miskin, menolong orang sakit, itu juga manusa yadnya,” imbuhnya.
Selanjutnya, Dewa Mahendra menyampaikan terima kasih kepada awak media yang gencar memberitakan keberadaan warga kurang mampu. Menurut dia, hal ini sangat membantu pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan. Aparat desa diminta tak alergi dengan pemberitaan media yang mengangkat keberadaan warga miskin di wilayah mereka. Sebaliknya, aparat justru harus berterima kasih dan memanfaatkan peran media untuk mengatasi persoalan kemiskinan di wilayahnya. “Dengan diberitakan kan banyak yang membantu,” pungkasnya. AD-MB