Gubernur Pastika Apresiasi Kepengurusan DPD Partai Golkar Provinsi Bali yang Baru

Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I DPD Partai Golkar Provinsi Bali Periode 2015-2020 di Fave Hotel, Tohpati, Denpasar, Minggu (14/2).

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi dan menyambut dengan gembira terbentuknya struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Bali, melalui pelaksanaan Musyawarah daerah (Musda) beberapa waktu yang lalu. Ia melihat proses kaderisasi dan dinamika internal DPD Partai Golkar Bali berjalan cukup baik,  ditengah ujian yang sangat berat yakni terjadinya perselisihan internal partai yang dialami Partai Golkar, sehingga roda organisasi tetap berjalan.

Dengan kepengurusan yang baru tersebut, Gubernur Pastika berharap Partai Golkar Bali menyelesaikan perselisihan internal, bisa menyatukan kembali perbedaan yang selama ini ada, bisa mempertemukan jalan berbeda yang selama ini ditempuh, untuk selanjutnya kembali menunjukan eksistensinya sebagai salah satu partai besar dan berpengaruh dalam kehidupan politik di Bali.

Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I DPD Partai Golkar Provinsi Bali Periode 2015-2020 di Fave Hotel, Tohpati, Denpasar, Minggu (14/2). “Saudara-saudara sekalian semakin berat ujian yang dialami, berarti akan naik kelas lebih hebat lagi. Kalau ujiannya ringan naik kelasnya sedikit, kalau ujiannya berat naik kelasnya hebat, percayalah itu. Semoga Partai Golkar bisa menyelesaikan perselisihan internal yang terjadi, dan kembali menunjukan eksistensinya,” tegas Pastika.

Lebih jauh Gubernur Pastika berharap, Partai Golkar sebagai Partai Politik yang sangat berpengalaman dapat berperan besar dalam proses terciptanya demokrasi substansial, yakni demokrasi yang berproses berdasarkan kaidah-kaidah demokrasi yang sehat, sekaligus dapat membawa manfaat nyata bagi rakyat di Indonesia, termasuk Bali. Pastika yang hadir didampingi Plt. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, Ketut Teneng, juga menyatakan pembangunan daerah Bali yang berkembang pesat, termasuk di dalamnya pembangunan politik, merupakan hasil dari sinergitas seluruh partai politik, baik melalui penetapan kebijakan pada lembaga legislatif di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali, maupun partisipasi nyata melalui program dan kegiatan para kader di tingkat grass-root.

Untuk itu, kedepannya Gubernur Pastika mengajak seluruh partai politik yang ada di Bali, untuk menggunakan segala perbedaan yang ada dalam harmonisasi langkah perjuangan, sehingga bersama-sama bisa membangun masyarakat Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera.

Hal senada disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, bahwasanya jika kader partai Golkar bersatu maka partai Golkar akan mendapat simpati dan tempat yang lebih besar di hati masyarakat. Hal tersebut dicontohkannya dengan terpilihnya 4 Kepala Daerah di Indonesia yang berasal dari Partai Golkar, dari 7 Kepala Daerah yang dilantik beberapa waktu lalu. Untuk menyatukan kembali kader-kader partainya yang sempat berselisih terutama di Bali, menurut Aburizal Bakrie perlu jiwa besar dari kader-kadernya untuk melupakan perbedaan-perbedaan, pertentangan-pertentangan, perselisihan-perselisihan dan gesekan-gesekan yang sebelumnya terjadi, untuk bersatu kembali di bawah DPD Partai Golkar saat ini.

Ia juga berharap pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bisa dilaksanakan akhir bulan Maret atau awal bulan April, sehingga Partai Golkar bisa kembali solid untuk kembali mengadakan konsolidasi dari tingkat pusat hingga desa, terutama menghadapi perhelatan-perhelatan politik dalam Pileg, Pilkada maupun Pilgub yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Ditambahkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali terpilih periode 2015-2020, Ketut Sudikerta, yang juga Wakil Gubernur Bali, selama lebih dari satu tahun Partai Golkar merasakan beratnya tantangan yang dihadapi partai tersebut. Mengutip apa yang pernah diucapkan oleh Ruslan Abdulgani, Sudikerta menyatakan ketika menghadapi tantangan dan hambatan seberat apapun, boleh kecewa, boleh marah, bahkan boleh menangis, tetapi satu hal yang tidak boleh dilakukan yakni putus asa. Karena jika putus asa, maka perjuangan sudah berakhir.

Oleh karena itu, sebagai jajaran kader Partai Golkar dirinya mengaku tidah pernah putus asa, karena idiologi dan doktrin karya dan kekaryaan Partai Golkar sangat relevan dengan nafas dan semangat perjuangan Bangsa Indonesia didalam mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sudikerta juga menjelaskan Pengurus Partai Golkar Provinsi Bali terpilih saat ini dibentuk berdasarkan Musda yang dilaksanakan tanggal 10 Desember 2015, dan sesuai dengan Musda Riau kepengurusan yang sebelumnya berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Pelantikan Pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Bali periode 2015-2020 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan DPP Partai Golkar Nomor : KEP-84/DPP/GOLKAR/2016, yang diantaranya menetapkan Drs. Ketut Sudikerta sebagai Ketua DPD, DR. I Nyoman Sugawa Korry, SE, MM, Ak, CA sebagai Sekretaris, dan A.A Arimbawa sebagai Bendahara. Acara tersebut diantaranya dihadiri Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Pimpinan Partai Politik yang ada di Bali, serta kader-kader Partai Golkar.AD-MB