Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Gde Sumarjaya Linggih menilai subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak tepat sasaran.

“Kenyataannya subsidi BBM itu tidak adil. Bayangkan saja berapa liter per harinya rakyat kecil yang menggunakan sepeda motor disubsidi oleh pemerintah, dan berapa liter masyarakat yang menggunakan roda empat disubsidi BBM-nya oleh pemerintah, tentu lebih banyak subsidi untuk masyarakat yang menggunakan roda empat” katanya di Denpasar, Senin (24/6)

Menurut dia, semestinya masyarakat kecil menuntut karena selama subsidi BBM tersebut tidak tepat sasaran.

Sebaiknya subsidi BBM itu dihapus dan dialihkan ke subsidi kesehatan, transportasi, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran.

Bahkan politikus yang akrab disapa Demer tersebut menganggap program yang dilakukan Perprov Bali sangat membantu mengentaskan kemiskinan.

“Program Pemrov Bali melalui jaminan kesehatan, pendidikan, pertanian sangat tepat sasaran dan wajib dilanjutkan,” ucapnya.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menyatakan partainya tidak akan larut dalam polemik mengenai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

“Kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut murni untuk kepentingan masyarakat miskin. Walapun kompensasi itu dianggap ada muatan politik dan menguntungkan partai berkuasa, Partai Golkar tidak mempermasalahkan hal itu, semua itu demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Idrus mengakui dampak kenaikan harga BBM bersubsidi itu sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat.

“Ketika terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi naik dampaknya akan berimbas ke mana-mana, secara otomatis mempengaruhi perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan, dengan adanya kompensasi tersebut akan sangat membantu perekonomian masyarakat miskin. INT-MB