Keterangan foto: Soft Launching aplikasi GODEVI; Go Destination Village berlangsung selama dua hari yaitu 30-31 Agustus 2019, di Gedung Bali Creative Industry Center yang merupakan komplek Balai Diklat Industri Denpasar di Tohpati/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –

Sebuah aplikasi digital yang dimaksudkan untuk memberdayakan desa wisata dilaunching oleh sebuah start up bernama GODEVI; Go Destination Village. Soft Launching aplikasi GODEVI; Go Destination Village tersebut berlangsung selama dua hari yaitu 30-31 Agustus 2019. Kegiatan tersebut mengambil tempat di Gedung Bali Creative Industry Center yang merupakan komplek Balai Diklat Industri Denpasar di Tohpati.

GODEVI diinisiasi oleh dua orang pemuda lokal Bali bernama I Gede Gian Saputra, S.Par, M.Par yang bertindak sebagai founder dan I Putu Gatot Adiprana, S.Par, M.Par sebagai Co-Founder. Melalui konsep SEE (Sustainability, Empowerment, Entreprenuership) dan memanfaatkan aplikasi/platform digital yang dimaksudkan untuk mendampingi desa dalam mengkemas dan memasarkan paket-paket desa wisata. Lebih jauh kedua pemuda Bali ini mempunyai semangat untuk membantu memberdayakan desa-desa untuk menggali dan mempromosikan potensi desa demi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Godevi diawali dari pengabdian tim dosen Fakultas Pariwisata Unud (Pengabdian Udayana untuk Masyarakat) yang diketuai Nyoman Sukma Arida.

Kegiatan soft launching aplikasi GODEVI ini diisi dengan berbagai kegiatan yang diikuti berbagai stakeholder yang peduli dengan desa wisata. Berbagai stakeholder yang hadir adalah akademisi dari Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Sekolah Tinggi Pariwisata Udayana, mahasiswa/mahasiswi berbagai universitas di Bali, perwakilan pemerintah yaitu dinas pariwisata, praktisi pariwisata dan industri kreatif, perwakilan desa-desa wisata. Serangkaian kegiatan terkait soft launching aplikasi GODEVI tersebut adalah seminar desa wisata digital, Expo desa wisata serta beberapa workshop.

Menurut Nyoman Sukma Arida, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi, pihak panitia penyelenggara yang juga dosen pariwisata Universitas Udayana, aplikasi GODEVI adalah upaya membantu program pemerintah terkait perkembangan revolusi industri 4.0 di Indonesia. “Pariwisata sebagai sektor andalan yang digalakkan pemerintah perlu melibatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat desa. Aplikasi GODEVI ini salah satunya sebagai upaya pelibatan masyarakat desa dalam program pemerintah berkait dengan pengembangan industri kreatif 4.0”, jelas Sukma Arida.

Lebih jauh Sukma Arida menyampaikan bahwa kegiatan Desa Wisata Expo 2019 ini menampilkan pameran produk unggulan pariwisata dari 9 desa wisata di Bali dan 1 desa wisata di NTT. Kesembilan desa wisata di Bali tersebut adalah desa Kerta dan Singapadu Tengah di Kabupaten Gianyar, desa Catur di Kabupaten Bangli, desa Sudaji di Kabupaten Buleleng, desa Tenganan Dauh Tukad dan desa Tista di Kabupaten Karangasem. Desa Kaba-Kaba di Kabupaten Tabanan, desa Paksebali di Kabupaten Klungkung, dan desa Sanur Kauh di Kota Denpasar. Desa wisata dari propinsi Nusa Tenggara Timur yang berpartisipasi adalah desa Colol, kabupaten Manggarai Timur.

Hari pertama pada Jumat 30 Agustus 2019 sotf launching aplikasi GODEVI diisi dengan seminar bertemakan “Menuju Desa Wisata 4.0 Industri Kreatif Pedesaan”. Seminar ini menghadirkan narasumber Dadang Suyatna; Kepala Balai Latihan Masyarakat Denpasar;  perwakilan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, DR. Nyoman Sunarta; Dekan Pariwisata Universitas Udayana, Made Mendra Astawa; Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Se-Bali, I Gede Gian Saputra; Founder GODEVI.

Perwakilan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang diwakili oleh….menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kegiatan soft launching aplikasi GODEVI ini yang nantinya diharapkan berkontribusi pada pengembangan desa wisata dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. DR. Nyoman Sunarta; Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari yaitu 30-31 Agustus 2019 menyatakan bahwa aplikasi seperti GODEVI ini tentu akan sangat membantu desa-desa dalam menggali dan mempromosikan potensi desanya. Pihaknya dari perwakilan kampus sangat mengapresiasi dan selalu terbuka untuk pengembangan promosi wisata desa lewat platform digital.

Made Mendra Astawa selaku Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Se-Bali menyambut baik lahirnya aplikasi GODEVI dan berharap akan semakin banyak pihak yang memperhatikan pengembangan wisata desa. Pihak inisiator yaitu I Gede Gian Saputra menyatakan bahwa aplikasi GODEVI ini adalah upaya dan komitmennya sebagai putra desa untuk memberdayakan desa-desa wisata dan memberi kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Rangkaian seminar kemudian diikuti dengan workshop dari praktisi untuk meningkatkan nilai produk desa wisata yang menghadirkan narasumber Putu Ayu Sita Laksmi; Direktur CV. Balibaku sekaligus pemilik kuliner kue terkenal di De  Dalam pemaparannya Putu Sita menyampaikan perlunya pelaku-pelaku industri kecil di desa dan pihak desa wisata memanfaatkan berbagai platform digital mulai dari media sosial untuk pemasaran produknya.

Kegiatan hari pertama soft launching aplikasi GODEVI ditutup dengan pemberian penghargaan bagi pemenang lomba tehnik pengemasan produk desa wisata. Sebagai juara pertama dimenangkan oleh Desa Wisata Kerta Kabupaten Gianyar, juara kedua dimenangkan oleh Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan, juara ketiga dimenangkan oleh Desa Wisata Catur Kabupaten Bangli. Para pemenang memperoleh hadiah pembinaan berupa uang tunai dan penghargaan dimana juara pertama mendapatkan hadiah uang tunai 2 juta rupiah, juara kedua mendapat hadiah uang tunai 1,5 juta rupiah, dan pemenang ketiga mendapat hadiah uang tunai 1 juta rupiah. Seluruh desa wisata peserta Desa Wisata Expo 2019 memperoleh piagam penghargaan dari penyelenggara.

Editor: Hana Sutiawati