Foto: Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dalam pidato politiknya saat Kopdarnas PSI Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengatakan bahwa saat ini Generasi Z berada dalam titik bingung dengan kondisi politik di tanah air, dimana mereka mulai apatis, sinis, bahkan bisa dibilang frustasi politik. Giring juga menyebut generasi muda sekarang bingung untuk menentukan pilihan calon presiden mereka.

Hal itu disampaikan Giring dalam pidato poliknya di hadapan ribuan kader PSI yang hadir dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) yang menjadi salah satu ajang konsolidasi dan memanaskan mesin partai jelang Pemilu 2024.

“Mereka jengah, lelah, bahkan marah. Tahu enggak kenapa? Karena Om dan Tantenya, kampanye Pemilu 2024 belum mulai udah berantem di WhatsApp grup, udah berantem di sosial media. Mereka jengah,” kata Giring.

Sedangkan sampai detik ini PSI menilai belum ada calon presiden yang benar-benar ngomongin kebutuhan anak muda Indonesia. “Belum ada yang ngomongin keteradilan koneksi internet yang merata. Belum ada yang ngomongin bagaimana menciptakan kesempatan bekerja. Atau bagaimana kalau seorang atlet bisa hidup. Dan juga bagaimana seniman, pekerja seni juga bisa hidup memilih jalan sejahteranya mereka masing masing,” papar Giring.

Oleh karena Giring mengatakan bahwa PSI harus bisa menawarkan gagasan untuk kesehatan, yang mana saat ini PSI sedang gencar mensosialisasikan program BPJSGgratis. Sementara untuk program anti-korupsi PSI telah mendorong untuk disahkannya Undang-Undang Perampasan Aset.

Selain itu Giring juga ingin PSI segera melaunching program mengenai kepastian pekerjaan, hunian yang terjangkau, akses pendidikan yang merata dan upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

“Dan ada satu lagi caranya, kita, PSI tidak boleh anti-kritik. Ini negara demokrasi jadi mau kritik PSI, silakan kasih masukan karena masukan ini adalah menjadi evaluasi kita untuk terus memperbaiki partai kita,” pesan Giring.

Dalam pidato politiknya tersebut Giring juga menyapa Yenny Wahid yang merupakan putri dari Presiden ke-4 Indonesia Abdurahman Wahid (Gus Dur), Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Walikota Solo dan Budiman Sudjatmiko yang merupakan politisi PDI Perjuangan. Mereka menghadiri Kopdarnas PSI sebagai narasumber talk show.

“Mba Yenny Wahid sudah menunjukkan ke kita bahwa ada yang lebih penting dari politik. Ini adalah ajaran Gus Dur ada yang lebih penting dari politik yaitu persatuan bangsa dan negara dan juga memanusiakan manusia. Tepuk tangan juga buat Mas Budiman Sujatmiko di sebelah sana yang juga menunjukkan Jokowisme nya lebih penting gagasan dan juga bagaimana kita bersatu untuk Indonesia,” ungkap Giring.

“Dan tepuk tangan juga buat sahabat saya Mas Gibran. Mas Gibran dekat sama Mas Anies, paling dekat sama Mas Ganjar, dekat juga sama Mas Prabowo, tapi paling ngefans sama Mas Ibas. Tapi itulah. Itulah Jokowisme bro dan sist,” sambung eks vokalis band Nidji tersebut.

Di sisi lain Giring juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kader dan simpatisan Partai PSI dari Sabang sampai Merauke, yang telah rela menempuh perjalanan jauh untuk menghadiri Kopdarnas PSI ini.  Ia juga berterima kasih kepada ketua-ketua DPW PSI seluruh Indonesia yang sudah memberikan rekomendasi yang luar biasa. (wid)