Foto: Made Sunarta, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Badung yang juga Wakil Ketua DPRD Badung mengucapkan selamat atas pelantikan Nyoman Giri Prasta dan Ketut Suiasa (Giri-Asa) sebagai Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung periode 2021-2024.

Badung (Metrobali.com)-

Nyoman Giri Prasta dan Ketut Suiasa (Giri-Asa) resmi dilantik sebagai Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung periode 2021-2024. Giri-Asa resmi kembali memimpin Badung dan berkantor di Puspem Badung untuk periode kedua setelah sebelumnya sukses terpilih dan menang telak melawan kotak kosong di Pilkada Badung 9 Desember 2020.

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Badung Made Sunarta berharap Giri-Asa di periode kedua ini agar bisa berbuat lebih banyak untuk rakyat Badung di masa pandemi Covid-19 ini. Apalagi pendapatan masyarakat Badung begitu pula Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Badung di masa pandemi Covid-19 ini menurun drastis.

“Kami harap Pak Bupati dan Wakil Bupati bisa menggali sumber-sumber pendapatan yang dipergunakan untuk membiayai APBD 2021 dan seterusnya,” kata Sunarta, Jumat (26/2/2021).

Untuk diketahui Demokrat merupakan salah satu partai politik yang ikut menjadi pengusung Pasangan I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa (Giri-Asa) di Pilkada Badung 9 Desember 2020 lalu. Pasangan petahana ini mengalahkan kotak kosong dengan meraih 94,63 persen dari total suara sah sebanyak 301.413 suara.

Lebih lanjut Sunarta yang juga Wakil Ketua DPRD Badung ini mengungkapkan dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini tentu inovasi dalam menggali pendapatan daerah sangat diperlukan, begitu pula melakukan efisensi sehingga APBD yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dan semua program dapat dijalankan.

Jadi salah satu PR besar Giri-Asa yakni meningkatkan PAD Badung yang melorot akibat dampak pandemi Covid-19. Begitu pula Giri-Asa harus mampu bergerak cepat mendapatkan pendapatan atau anggaran untuk membiayai pembangunan.

Disinilah juga diperlukan ada perubahan mindset, pola kerja dan budaya kerja para pembantu Bupati dan Wakil Bupati seperti para kepala dinas agar tidak lagi berleha-leha. “Contoh dulu kalau para kadis berleha-leha, sekarang tidak boleh seperti itu. Bagaimana caranya ikut mencari dana ke pusat agar semua program terwujud,” tutur Sunarta.

Jadi dengan kata lain Giri-Asa selaku Bupati dan Wakil Bupati Badung bersama para kepala dinas di jajaran Pemkab Badung bagaimana memeras dan memutar otak serta solid bergerak untuk mendapatkan dana atau anggaran pembangunan dari pemerintah pusat selain juga meningkat PAD, tidak boleh berleha-leha.

“Dulu kan berpikir bagaimana menghabiskan anggaran, sekarang bagaimana bergerak cepat mencari uang atau anggaran untuk membiayai pembangunan dan melaksanakan program-program prioritas,” sentil Sunarta.

“Sekarang kuncinya bagaimana mendapatkan dana dari pusat, meningkatkan PAD, melakukan efisiensi. Yang mana prioritas harus jelas, seperti pendidikan, kesehatan harus jadi prioritas,” sambung legislatif DPRD Badung Dapil III Mengwi ini.

Terkait ada istilah di masyarakat bahwa Badung dulu kaya dan kini menjadi “mantan kaya” akibat pandemi, Sunarta mengaku kurang sependapat. Baginya Badung merupakan daerah yang berpotensi berpendapatan tinggi.

“Kalau yang namanya kaya kan punya aset banyak, tapi Badung kan tidak punya aset yang banyak, Badung punya budaya saja. Maka saya katakan Badung bisa berpendapatan tinggi,” ujar Sunarta.

Sunarta juga menyebutkan masa krisis di saat pandemi menjadi ujian berat bagi para pemimpin. “Dari Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota bahkan Jro Bendesa sekarang ini benar-benar menjadi ujian berat. Para pemimpin diuji kemampuannya untuk memimpin, kalau inovatif pasti bisa bertahan,” pungkas politisi senior Partai Demokrat ini. (wid)