Benghazi, Libya, (Metrobali.com) –

Empat tentara Libya Ahad ditembak mati dalam insiden terpisah di kota timur bergolak Benghazi, tempat lahir pemberontakan tahun 2011, kata sumber-sumber keamanan dan medis.

“Orang-orang bersenjata tak dikenal menewaskan empat tentara dan melukai beberapa lainnya di Benghazi, sementara yang lain terluka dalam upaya pembunuhan,” kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.

Seorang juru bicara di rumah sakit Al-Jala di kota itu, Fadia al-Barghathi, mengonfirmasi kematian para prajurit tersebut.

Para pejabat keamanan mengatakan, mereka telah tewas dalam serangan terpisah.

Seorang petugas meninggal dalam berondongan peluru di distrik pusat kota Al-Hadaek.

Anaknya, yang berada di mobil dengannya pada waktu itu, lolos tanpa cedera.

Sumber yang sama mengatakan, tiga tentara tewas dan satu terluka dalam dua serangan di lingkungan Assalem.

Tempat itu, di Benghazi yang meletuskan pemberontakan 2011, yang mengakhiri pemerintahan diktator Moamer Gaddafi selama empat dekade dimulai.

Kota ini sejak dilanda kekerasan telah telah menewaskan puluhan anggota pasukan keamanan, kata beberapa hakim dan orang-orang asing.

Sebuah bom bunuh diri menargetkan pos keamanan dekat kota pada Desember menewaskan 13 orang, dan pada 2 Mei lima tentara serta seorang polisi tewas dalam bentrokan antara gerilyawan dan tentara pasukan khusus.

Pemerintah pusat Libya telah Berjuang untuk menegaskan kendali kekuasaan wilayah yang luas mereka, sebagian besar berupa padang pasir, yang secara efektif diperintah secara tambal sulam oleh para milisi lokal dan dibanjiri dengan berbagai senjata berat.

Pada Maret, pihak berwenang mengakui untuk pertama kalinya keberadaan “kelompok gerilyawan” di Libya itu, terutama di Benghazi dan Derna, satu kota timur dengan sejarah militansi Islam.

(Ant) –