Sebanyak 4000 rektor dari seluruh Indonesia akan berkumpul di Bali dari tanggal  25-26 September 2017. Dalam pertemuan itu akan hadir Presiden Joko Widodo.

 

Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi ‎(Menrisdikti) M. Nasir

Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi ‎(Menrisdikti) M. Nasir

Jakarta (Metrobali.com)-

Pemerintah berupaya mengeliminir radikalisme dan ekstrimisme di dunia kampus, dengan menggelar pertemuan antara rektor seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia, di Nusa, Bali dari 25-26 September 2017.

Dalam pertemuan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia akan dihadiri Presiden Joko Widodo. Sebagai bukti pemerintah serius dalam upaya menegakan ideologi Pancasila, dalam upaya rongrongan ingin mengubah ideologi negara.

Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi ‎(Menrisdikti) M. Nasir mengemukakan, akan hadir sebanyak 4000 rektor dari perguruan tinggi  negeri dan swasta dari sabang sampai merauke.

“Ini akan menjadi momen terbesar bagi negeri ini, dalam upaya untuk kembali kita akan menegakan nilai-nilai Pancasila di dunia kampus. Pancasila harus dijawantahkan dan bagaimana merasa memiliki negara ini, dan kampus sebabagi sarang intelektual harus punya kesadaran penuh dalam menegakan ideologi Pancasila,” ujar Nasir, dalam keterangan persnya di Aula GWS Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2017).

Hadir Rektor UKI Manuara Siahaan, dan Ketua Kopertis III Illah Silah, dan jajaran Kemenrisdikti.

Nasir melanjutkan, di tengah persaingan global, tapi Indonesia tidak tercerabut dari pondasinya, yakni nilia-nilai Pancasila jangan harus diajarkan dan menjadi pedoman kehidupan sehari-hari.

Menrisdikti mengatakan, tidak boleh masyarakat karena berbeda suku, ras, agama dan golongan membuat Indonesia terpecah. Karena itu, lanjut Nasir, sudah saatnya ideologi Pancasila secara murni dan konsekuen diterapkan di negeri ini.

“Negara harus hadir dalam melindungi masyarakat kita, dan itu hany bisa diwujudkan bila semua elemen bangsa menegakan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

Ketua Kopertis III Illah Silah mengatakan, perguruan tinggi bukan sekedar membentuk intelektual mahasiswa untuk menjadi sarja,tapi juga harus ada kesadaran bagi mahasiswa untuk ikut terlibat mengawal ideologi Pancasila demi keutuhan negeri ini.

‎”Sebelum berkumpul para rektor di Nusa, Bali. Sebanyak 155 kampus mendeklarasikan kesepakatan menolak radikalisme dan ektrimisme, jadi sebelum mendeklarasikan di Bali, di Jakarta kami seluruh kampus mendeklarasikan terlebih dahulu,”ujarnya. Sumber : celebesnews.com