ikan

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali mengekspor ikan dan udang mampu menghasilkan devisa sebesar 9,66 juta dolar AS selama bulan Januari 2015, naik 14,01 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 6,67 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Jumat (20/2) mengatakan, perolehan devisa itu jika dibandingkan dengan bulan Desember 2014 meningkat 4,46 persen.

Ia mengatakan, ekspor ikan dan udang pada bulan Desember 2014 menghasilkan 9,25 juta dolar AS atau 25,39 persen dari total ekspor Bali mencapai 38,08 juta dolar AS.

Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, disamping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.

Panasunan Siregar menambahkan, ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Jepang yang menyerap 30,76 persen, menyusul Amerika Serikat 19,60 persen, Taiwan 12,66 persen dan Singapura 8,46 persen.

Selain itu juga menembus pasaran Singapura 8,46 persen, Australia 1,33 persen, Hong Kong 5,10 persen, Tiongkok 3,53 persen, Belanda 7,64 persen, Prancis 0,30 persen dan Thailand 0,79 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, sisanya 9,84 persen menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri.

Pemerintah Provinsi Bali melanjutkan pemberian bantuan mesin tempel kepada para nelayan di daerah itu sebagai upaya untuk meningkatkan hasil tangkapan.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Made Gunaja, Bali memiliki potensi perikanan tangkap cukup tinggi, namun cukup sulit meningkatkan produksi karena masih kurangnya sarana tangkap para nelayan.

Potensi perikanan tangkap di Bali sekitar 147 ribu ton, pada tahun 2014 hasil tangkapan baru mencapai 108 ribu ton. AN-MB