Lombok,  (Metrobali.com)

Dalam rangka peningkatan produksi perikanan budidaya secara nasional, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo (Poltek KP Sidoarjo) BRSDM KKP dan PT Barata Indonesia. Nota kesepahaman ini ditandatangani untuk pengembangan produksi inovasi kincir air untuk tambak serta sarana penunjang produksi perikanan budidaya. Penandatanganan ini dilaksanakan bersamaan dengan acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang berfokus pada Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021 di Lombok pada Rabu (03-03-2021).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menyampaikan apresiasinya terkait upaya untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di Indonesia.

“Kami bangga atas pencapaian serta hasil inovasi teknologi anak bangsa, karena saat ini kincir air bagi tambak budidaya perikanan masih 100% bergantung pada produk luar negeri dan hari ini akan kita saksikan penandatanganan nota kesepahaman antara KKP dan PT Barata Indonesia,” ungkap Menko pada kesempatan terpisah Luhut secara daring.

Kincir air hasil karya anak bangsa yang merupakan inovasi dari Poltek KP Sidoarjo BRSDM KP bekerja sama dengan PT Barata sebagai manufaktur sudah melalui tahapan uji coba sebanyak 3 (tiga) kali. Saat ini Kemenko Marves sedang mendorong proses sertifikasi SNI dan TKDN. Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan tonggak sejarah pengembangan industri perikanan budidaya melalui dukungan produksi sarana dan prasarana dalam negeri.

Hadir dalam penandatanganan tersebut secara luring, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin menyampaikan bahwa target produksi peningkatan perikanan budidaya  khususnya untuk udang sebanyak 250%, bisa tercapai. Ditargetkan tahun ini produksi kincir air bisa meningkat dari 70% menjadi 100% dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

“Ini bukti kalau kita ini bisa membuat sendiri produknya dalam hal sarana untuk mendukung target produksi perikanan budidaya 250% dari Presiden Joko Widodo. Nah kedepannya kita perlu dorong lagi dari teman-teman Poltek KP Sidoarjo dan PT Barata untuk produksi secara masif dan bisa digunakan di berbagai tambak secara nasional,” ungkap Deputi Safri di lokasi penandatanganan.

Dengan menggunakan produk kincir air karya anak bangsa, maka ongkos yang selama ini besar sekali dapat diminimalisasi.

Pada masa mendatang Kemenko Marves akan mendorong Poltek KP lainnya bersama UMKM di sektor tambak perikanan budidaya lainnya untuk menggunakan produk ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam hal ini menjadi kementerian yang bertanggung jawab untuk melaksanakan koordinasi teknis di lapangan.

Acara ini turut dihadiri pula oleh Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), Kepala Badan Standardisasi Nasional, Asisten Deputi (Asdep) Hilirisasi Sumber Daya Maritim, dan Kepala Bidang Hilirisasi Industri Perikanan.

Editor : Hidayat